Masa Pandemi adalah masa dimana semua keadaan di luar prediksi, telah membawa perubahan yang mendesak diberbagai sektor. Dan yang paling aku rasakan adalah sektor pendidikan. Karena bekerja sebagai seorang pendidik, bukan saja harus memikirkan strategi pembelajaran saat WFH ( Work From Home) saja, tetapi juga memikirkan bagaimana strategi belajar " anak sendiri" di rumah.

Guru dituntut bisa gerak cepat dalam mengambil keputusan, agar proses belajar mengajar bisa segera disesuaikan dengan kondisi saat ini. Segala persiapan media pembelajaran , adopsi sana-sini demi memudahkan siswa belajar. Belum lagi memikirkan sistem penilaian dari tugas dan ujian. Segudang kesibukan itu masih pada urusan kerjaan kantor. Belum lagi urusan dapur, kebersihan rumah, dan merawat anak. Saat pandemi ini benar-benar aku merasa " kembali ke fitrah" sebagai seorang ibu. Capek.. pasti. Tapi itu tidak sebanding dengan kebahagiaan bisa tiap hari berkumpul dan bercanda dengan anak-anak. Mungkin ini salah satu berkah dari pandemi. Kita patut bersyukur.

Keresahan datang saat jelang kenaikan kelas, anak-anak sudah menyelesaikan semua tagihan dari gurunya. Sehingga aktifitas sehari-hari yang ada hanya sesuatu yg dilakukan tanpa manfaat dikaca mata seorang ibu. Bangun, makan, main game, nonton tv, tidur.. hanya seputar kegiatan itu. Kadang gemes juga harus mengingatkan agar berkegiatan. Tapi namanya anak , bisanya bingung mau mengerjakan apa.

Akhirnya, aku dudukkan dan ajak bicara. Aku mau diliburan yang sangat panjang dan membosankan ini, mereka dapat belajar sesuatu yang bermanfaat, karena sangat rugi sekali jika waktu luang kita tidak digunakan untuk menghasilkan sesuatu. Disaat mereka berpikir, aku tunjukkan juga beberapa kegiatan yang aku jalani saat WFH, seperti ikut pelatihan online, Webinar, hingga Sagusabu yang saat ini jadi satu proyek besar bagiku.

Ternyata setelah berpikir, anak-anak pilihannya jatuh pada "UKULELE". Haa... bingung juga aku. Yang aku pikir siapa nanti yang mengajari? . Saat aku tanya, katanya sudah pesan beli Ukulele lewat online pake uang lebaran dan sudah download beberapa tutorial cover tentang teknik dasar memainkan Ukulele. Walaah ternyata geraknya cepat juga ini anak. Dan memang betul, hanya 5 hari saja jreng- jreng gak jelas.. kini sudah bisa mengiringi kita bernyanyi meski itu lagu sederhana. Bahagia meski masih salah sana-sini. Tapi ini proses belajar dan pembelajaran dalam hidup. Bahwa kita harus bisa menghargai waktu dengan baik untuk bisa dimanfaatkan belajar mengasah kemampuan yang masih tersembunyi.