Pagi- pagi terdengar suami memanggilku dengan nada tidak biasanya. Umik..umik... Gus Wachid. Kenapa Gus Wachid tanyaku sambil ikutan kaget. Sambil masih membaca pesan di hp, suami bilang kalau Gus Wachid meninggal barusan. Innalilahi wa innailaihi Raji'un.... Terdiam kami sejenak, rasanya masih belum percaya dengan berita itu. Apalagi suami, seperti tidak bisa berkata-kata. Maklumlah, suami adalah teman sekolah saat di MTs dan MA. Hingga kini persahabatan itu terjalin. Benar- benar merasa kehilangan teman sejati.

Gus Wachid biasa dipanggil juga Kyai Arema karena ciri khasnya dalam memberikan kajian sering menggunakan bahasa "walik-an", dengan guyonan-guyonan yang pas dengan kebiasaan anak jaman sekarang. Beberapa kali datang ke madrasah, untuk mengisi kajian saat hari besar Islam. Disitu pasti anak- anak di buat terpingkal- pingkal dengan bahasa walik-an sang kyai. Ramah, santun dan murah senyum, itulah yang terbayang pada sosok pribadi sang kyai. Kita merasa sangat kehilangan sosok panutan.

Selamat jalan Kyai... semoga Husnul Khatimah..

Aamiin Yaa Rabbbal alamiin 🤲🤲🤲