Rini Yuliati

Seorang ibu dari dua orang putri yang ingin belajar merangkai huruf sehingga menjadi bermakna. Tinggal di sebuah kota kecil di Kebumen, Jawa Tengah. Profesi mom...

Selengkapnya
Navigasi Web

Pasangan Lebih Muda, Why Not?

Masih ingat kisah Slamet Riyadi dan Nenek Rohaya? Kisah pernikahan mereka sempat viral karena perbedaan usia yang mencolok di antara mereka. Nenek Rohaya berusia 71 tahun, sementara Slamet berusia 16 tahun. Bahkan mereka sempat diundang acara talk show di beberapa TV swasta. Mereka menikah atas dasar cinta tanpa paksaan sedikitpun.

Dulu sewaktu masih lajang, aku menginginkan pasangan yang usianya lebih tua. Mengapa ? Pertimbangannya adalah dia bisa lebih ngemong. Lebih dewasa dan bijaksana. Seorang perempuan cenderung memiliki sifat manja. Pasangan yang lebih tua diharapkan menjadi tempat bersandar dan bermanja ria. Takdir jodoh merupakan hak prerogatif Allah. Ada orang yang sudah berpacaran lama ternyata itu bukan jodohnya. Termasuk dalam memilih pasangan yang usianya sesuai dengan kehendak kita. Jodoh yang Allah berikan kepadaku, usianya lebih muda. Walapun bedanya hanya beberapa bulan saja. Sudah menjadi rahasia umum bahwa seorang perempuan akan lebih cepat dewasa dibandingkan laki-laki dalam usia yang sama. Aku pun pernah mengalami suatu kejadian lucu karena masalah usia di antara kami.

Sebelum mempunyai gedung sendiri, garasi rumahku dijadikan sebagai tempat belajar PAUD. Setiap hari halaman rumahku ramai dengan anak-anak yang berlarian. Terkadang ada juga wali murid yang menunggu putranya.

Pada suatu kesempatan ada seorang wali murid yang bertanya kepadaku,” Bu, anak laki-laki yang lewat tadi adiknya, ya?’

“Oh, my God,” aku hanya bisa menepuk jidat.

“Bukan, Bu. Itu suami saya,” jawabku kalem walau ada sedikit rasa yang tidak bisa dibayangkan.

Di lain waktu aku memasang foto profil bersama suami. Ternyata ada yang konfirmasi melalui WA.

“Bu, itu yang di foto profil suaminya, ya?” tanya seorang teman.

“Iya Bu. Kenapa?” aku balik bertanya.

“Wah, suaminya masih muda sekali, ya. Seperti anak SMA,’ jawabnya lagi.

“Sudah tua, Bu. Orang kita seangkatan, kok. Memang sih, lebih tua saya beberapa bulan,” ucapku sedikit membela diri.

“Tapi wajahnya masih imut,” katanya lagi.

Gubraaak. Olala. Kalau suamiku mendengar cerita ini pasti dadanya mengembang karena GR. Makanya, jangan sampai dia tahu cerita ini.

Begitulah pengalamanku bersama suami. Kadang menimbulkan rasa geli. Tapi itulah bumbu cinta yang akan menambah keharmonisan rumah tangga. Semoga langgeng sampai di akhirat. Amin.

Kebumen, 19 Maret 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post