Soledad (Sendiri)
Sendiri. Hampa dalam rasa. Menyusuri jalan kenangan ketika dirimu masih di sini. Bunga flamboyan bermekaran di sepanjang jalan. Rantingnya dipenuhi warna merah begitu indah dipandang. Senyummu masih melekat di manik mata ini. Kau tinggalkan aku dalam rasa yang indah. Kini aku terhempas dalam kesendirian.
Cinta itu menyakitkan ketika tak berpihak pada hati. Keindahan yang pernah terlewati hanya menjadi jejak memori. Tidak akan bisa bersama seperti mimpi yang ingin dibangun. Semuanya tinggal sepi. Kesendirian yang menyiksa batin ini.
Lagu "Soledad" dari Westlife terdengar sayup-sayup dari kejauhan. Menambah perih hati ini. Terbayang wajah yang pernah mengisi hari-hari dengan senyuman. Janji yang terucap dari bibirmu masih terngiang di telinga. Membuat hati berbunga-bunga. Bayangan indah kebersamaan kita menari-nari di pelupuk mata. Namun kini semuanya memudar diterbangkan angin musim pancaroba.
Kini aku berusaha menepis dan membuang asa yang telanjur merajai hati. Memangkas setiap helai cinta yang ada di dada. Berharap hujan akan menumbuhkan tunas baru yang lebih hijau. Semoga mahkota bunga yang baru akan menjadi awal berseminya cinta yang lebih indah.
#edisi halu#
Kebumen, 24 Desember 2019
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap, Bu Rini. Tak ada satu kata pun yang salah penulisannya.
Terima kasih Pak Edi...Sudah berkenan membaca dan mengoreksi tulisan halu bin lebay ini...Ditunggu koreksi selanjutnya...Sugeng sonten Pak Edi...
Wow, rasa yang mendayu dayu ketika membacanya. Sukses selalu dan barakallahu fiik
Begitukah? Hanya sekadar melemaskan jemari yang kaku ...Terima kasih selalu mampir di sini...Barakallahu fiik...Bunda Pipi..
Keren Bu... suka membaca tulisannya..
Terima kasih Bu Khatijah sudah berkenan mampir di sini....Salam sehat dan bahagia ...Barakallah..