Riril Ariani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
SANG GURU

SANG GURU

SANG GURU

Tak terbayangkan dalam pikiranku menjadi seorang guru. Buatku menjadi guru adalah yang bisa menjadi panutan dan tauladan buat banyak orang, minimal buat anak didiknya. Terlalu mengangungkannya seorang guru membuatku takut dan tidak berani untuk bercita-cita menjadi guru. Memutuskan untuk kuliah jurusan psikologi karena terinspirasi oleh sebuah tayangan televisi yang berisi tentang bagaimana mengatasi anak yang bermasalah dan berwibawanya seorang psikolog membuatku terpincut oleh jurusan tersebut. Sedari kuliah tidak ada dipikiranku untuk berkarier menjadi guru.

Perjalanan karierku dimulai ketika lulus direkrut oleh perusahaan yang berkecimpung dalam bidang human development, selama kurang lebih empat tahun menangani SDM di dunia industri, mulai dari rekruitmen, promosi ataupun masalah placement pegawai di beberapa perusahaan. Kemudian beralih lagi diperusahaan industri semen di Sulawesi, dan tetap dengan basic human resources selama beberapa tahun. Sampai akhirnya, harus memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan karena memilih untuk menjadi ibu rumah tangga. Sampai akhirnya, di Jember ada lowongan CPNS sebagai guru BK yang mensyaratkan sesuai dengan kompetensi yang kumiliki. Tak ada salahnya mencoba pikirku, karena buatku profesi itu adalah profesi yang “sakral” untuk kejalani.

Pendek cerita akhirnya lolos dan diterima sebagai guru BK sebuah sekolah menengah pertama di ujung timur wilayah Jember. Tak ada yang menduga sekarang profesi yang dulu tak pernah terbersit dipikiranku menjadi profesiku sampai saat ini. Kaget, bingung dan juga sempat stress beberapa lama karena harus beradaptasi dengan kondisi yang benar benar baru buatku. “Takut salah” itu terus yang ada dalam pikiranku, karena yang sedang aku geluti adalah anak bangsa yang pengalamannya bisa menentukan sukses tidaknya anak anak.

Satu dekade lebih sudah kulalui dan alhamdulillah penuh cerita yang mengesankan menjadi guru BK. Dulu yang tidak pernah terbayangkan akhirnya Allah menentukan jalan hidupku menjadi seorang guru. Menggeluti profesi guru sangatlah butuh berjuangan, karena harus terus belajar dan belajar. Menimba pengalaman dari guru lain, belajar dari media, belajar dari pengalaman adalah guru yang paling berharga.

Dari profesi guru BK inilah saya terus mengupgrade diri agar kata “pantas” menjadi guru BK bisa disematkan padaku. Dan ilmu yang bisa kutularkan bermanfaat untuk banyak orang. Tidak ada jalan lain selain membuat karya yang bisa dikenang. Dari sinilah mulai kuberpikir bagaimana cara yang tepat dan karya yang sesuai untuk dibagikan sesuai dengan ilmu yang kugeluti selama ini.

Iri melihat teman yang sudah bisa menulis banyak, semudah itu menulis baginya. Sampai suatu ketika teman menawarkanku pelatihan menulis buku sagusabu (satu buku satu guru). Ya...ini kegiatan yang sesuai dengan keinginanku selama ini, menulis, membuat karya yang bisa kuwariskan pada anak anakku. Terimakasih Bapak-Bapak pembimbing dan pemateri, semoga kegiatan ini bisa menjadi awal dari goresan tulisan yang bisa menjadi kenyataan.J

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post