Ririn Maulida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
HEALING ALA POWER RANGER

HEALING ALA POWER RANGER

Jauh sebelum lebaran Aidil Fitri tiba, keluarga saya berencana untuk merayakan lebaran Aidil Fitri di Kota Tanjung Pinang. Hal ini terkait, cuti yang tak kunjung tiba dan kota itu pun masih dekat dari tempat saya tinggal, hanya cukup memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan laut. Namun rencana hanyalah rencana, rencana yang telah tersusun rapi sejak awal mendadak berubah dan berantakan karena buah hati si kembar terkena demam dan ruam merah menjelang H-2 Aidil Fitri. Rencana awal dibatalkan karena khawatir jika si kembar sakit disana. Tepat malam takbiran, si kakak nomor 2 terkena demam pula, hal ini semakin menguatkan niat untuk membatalkan rencana perjalanan kami ke Kota Tanjung Pinang. Sebelum bercerita lebih jauh, saya akan jelaskan bahwa keluarga saya adalah keluarga besar, saya memiliki 4 orang anak, anak pertama usia 5 tahun, anak kedua usia 3 tahun 4 bulan, anak ketiga dan keempat adalah si kembar yang berusia 8 bulan. Terbayangkan bukan, bagaimana keseruan kami jika melakukan perjalanan jauh?

Hari Raya Aidil Fitri pun tiba, dan kami masih dengan niat yang sama yaitu tidak jadi berangkat ke Kota Tanjung Pinang. Namun, hal yang berbeda terjadi pada hari lebaran ke 3 tepat di Hari Kamis Pukul 09.00 WIB. Mama sekaligus nenek dari 4 cucu, tiba-tiba menyeletuk dan mengajak ke Kota Tanjung Pinang untuk berlibur dengan syarat harus naik kapal roro, karena mama takut dengan ombak besar. Serentak saya dan suami pun menyetujuinya. Tanpa berpikir panjang, kami pun langsung bergegas semua pakaian dan pernak-pernik pasukan power ranger. Kami berencana menginap disana selama 3 hari. Dengan modal bismillah dan nekat, kami tekadkan untuk berangkat ke Kota Tanjung Pinang dengan kondisi saat itu pelabuhan padat merayap, hotel penuh dan kapal mengantri. Suami yang bertindak sebagai ketua kompi perjalanan bergegas langsung menelepon salah satu pihak hotel untuk tempat kami bermalam, dan alhamdulillah ada tersisa 1 bungalow.

Tepat jam 11.00 WIB kami siap berkemas, dan langsung menuju ke pelabuhan roro di Punggur. Pelabuhan yang biasanya dipadati dengan barisan mobil mengantri untuk naik ke kapal, pada jam itu terlihat lengang. Sesampainya di pelabuhan, suami langsung mengantri untuk membeli tiket. Saya menggendong si hana (bayi kembar pertama), dan menuntun syifa (anak kedua). Nenek menggendong si hani (bayi kembar kedua) dan menuntun rafif (anak pertama). Suami?dia bertugas membawa barang-barang bawaan kami yang menumpuk seperti hendak pergi berlibur 1 bulan. Kami berjalan menyusuri pelabuhan hingga naik ke kapal, dan baru pertama kali saya lihat putra-putri saya terlihat begitu Tangguh dan tidak mengeluh sedikitpun ataupun merengek dalam perjalanan. Mereka benar-benar seperti anggota power ranger yang sangat kuat dan tangguh.

Pukul 17.00 WIB kami sampai di Tanjung Uban, dan melanjutkan dengan perjalanan darat menuju Kota Tanjung Pinang. Kami bermalam di Comforta Hotel, yang terletak di batu tujuh Kota Tanjung Pinang. Wajah senang dan ceria terpancar jelas pada raut muka mama (nenek) dan anak-anak yang sangat senang tidur di hotel. Malam ini kami memutuskan untuk tetap tinggal di hotel, karena penat melakukan perjalanan. Keesokan paginya, sebelum pergi melancong, anak-anak berenang di fasilitas kolam renang yang tersedia. Selesai berenang, pukul 10.00 WIB kami check-out dari hotel dan menuju Trans Studio Kota Tanjung Pinang. Wahana di tempat ini sangat banyak dan sangat luas. Tempat ini dapat dijadikan referensi tempat bermain anak dengan pemandangan yang bagus. Setelah puas dan selesai bermain di Trans Studio, kami melanjutkan perjalanan ke hotel selanjutnya yaitu, Bintan Beach Resort. Hotel ini memiliki pemandangan yang sangat indah. Esok harinya sebelum pulang, kami singgah sebentar ke Kijang untuk membeli otak-otak. Begitulah perjalanan “healing ala Power Ranger” keluarga kami.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post