Emping adalah cemilan berupa keripik yang berbahan dasar melinjo (Gnetum gnemon L). Emping merupakan salah satu makanan tradisional yang dapat ditemui di seluruh daerah nusantara.

Emping memiliki cita rasa yang khas dengan sedikit rasa pahit. Namun, seiring perkembangan zaman, sekarang emping sudah banyak mempunyai varian rasa seperti asin, pedas, dan manis. Oleh karena itu, emping menjadi salah satu cemilan yang menggoda selera.

Emping biasa dijadikan sebagai hidangan ketika lebaran. Emping juga biasa dijadikan cemilan pendamping pada beberapa menu makanan seperti nasi rawon, nasi goreng, gado-gado, dan sebagainya. Namun, meskipun memiliki cita rasa yang menggoda, banyak orang yang menghindari mengonsumsi emping melinjo ini karena adanya penyakit asam urat yang mendera.

Bagi para penderita penyakit asam urat, emping adalah salah satu makanan yang harus dihindari. Emping merupakan salah satu produk pangan yang mengandung kadar purin tinggi, yaitu antara 50 hingga 150 miligram per 100 gram sajian. Oleh karena itu, mengonsumsi emping dalam porsi berlebih dapat meningkatkan kandungan asam urat dalam darah.

Purin adalah zat kimia pembentuk asam urat dalam tubuh. Secara alami purin terdapat dalam tubuh kita sebagai komponen penyusun nukleosida. Nukleosida merupakan salah satu senyawa pembentuk asam nukleat.

Nukleosida yang terikat dengan fosfat akan membentuk nukleotida yang merupakan monomer dari asam nukleat. Suatu nukleosida tersusun dari sebuah gula ribosa/deoksiribosa yang berikatan dengan suatu basa nitrogen. Basa nitrogen penyusun nukleosida dapat berupa basa purin atau basa pirimidin. Basa purin terdiri atas adenin dan guanin, sementara basa pirimidin terdiri atas timin (DNA) atau urasil (RNA) dan sitosin. Metabolisme dari basa purin dalam tubuh menghasilkan produk akhir berupa asam urat (C5H4N4O3).

Kandungan asam urat normal di dalam darah untuk laki-laki adalah 3.6 - 8.2 mg/dl sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dL (Sacher et al., 2004 dalam Martsiningsih dan Otnel, 2016). Kadar asam urat ini dapat meningkat ketika kita mengonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi. Suatu makanan dikatakan mengandung purin tinggi jika memiliki kadar purin lebih dari 200 mg per 100 gram berat makanan. Namun demikian, demi menjaga kesehatan, kita pun perlu menghindari makanan dengan kandungan purin sedang dengan kisaran 100 – 200 mg purin per 100 gram berat makanan.

Sumber makanan yang mengandung purin tinggi dapat berasal dari hewan maupun tumbuhan. Makanan dengan purin tinggi yang bersumber dari hewani adalah jeroan (seperti hati, ginjal, dan organ dalam lainnya), daging (termasuk daging sapi, domba, ayam dan babi), dan hewan laut. Makanan dengan purin tinggi yang bersumber dari tumbuhan dapat berasal dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayur-sayuran yang mengandung purin tinggi seperti kembang kol, bayam, asparagus dan jamur. Buah-buahan yang mengandung purin tinggi adalah nanas, durian, dan nangka. Selain itu, beberapa produk pangan lain seperti susu tinggi lemak, olahan kedelai dan alkohol juga harus dihindari karena juga memiliki kadar purin tinggi.

Demikian pembahasan emping dan kaitannya dengan penyakit asam urat. Semoga dengan lebih memahami sumber-sumber makanan penyebab asam urat, kita bisa lebih berhati-hati dan menjadi lebih sehat. Aamiin.