KETIKA PINTU TELAH TERTUTUP

Betapa pedihnya sebuah derita

alangkah panjang sebuah sesal

manakala pintu maaf sudah tak mungkin terbuka

tertutup karena memang masanya telah tiba

manakala pengampunan sudah sirna

Harusnya tak ada keraguan

pada petunjuk yang telah Dia turunkan

sebagai pedoman agar langkah tak tersesat

dalam kubangan yang maha dasyhat

harusnya tak ada yang didustakan

ketika langit dan bumi telah Dia bentangkan

dengan segala bentuk kuasa

yang Dia perlihatkan

Bukankah kita lemah

tak bisa berbuat apa-apa

bahkan untuk menentukan

esok pagi kita masih tersenyum

atau berurai airmata

bukankan kita tak ada kekuatan

untuk menetapkan

besok kita masih bernafas atau

telah kaku tak bergerak

lalu mengapa kita jungkir balikkan aturan-Nya

kita ubah segala ketetapan-Nya

kita nikmati semua larangan-Nya

kita kuburkan segala perintah-Nya

Bukankah kematian telah nyata di depan mata

dan hanya pada-Nya kita akan dikembalikan

lalu kemudian mempertanggungjawabkan

apa yang telah kita lakukan

betapa pedihnya sebuah derita

alangkah panjang sebuah sesal

manakala nanti kita tergolong pada hamba

yang menundukkan kepala karena dosa-dosa yang dilakukan

menunggu saat pembalasan

atas hidup yang terlewatkan

“mereka berkata:’ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia) kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin”

(QS. As Sajadah:12)

#TANTANGAN HARI KE 90