Risda Zuraida

Risda Zuraida, wanita berdarah Aceh asli, terlahir sebagai anak sulung dari enam bersaudara di Samalanga, pada bulan November 1975. Melewati masa kecilnya dan m...

Selengkapnya
Navigasi Web
Aceh to Papua (1)

Aceh to Papua (1)

Rabu Malam

Kami hanya berdua saja di mushalla kecil itu. Beristirahat sejenak, merebahkan badan setelah menempuh tiga jam penerbangan pertama kami dari Banda Aceh ke Jakarta. Setelahnya, kami menunggu untuk jadwal penerbangan selanjutnya dari Jakarta menuju Sorong - Papua Barat.

Rasa kantuk mulai menyerang tak tertahankan. Waktu sudah menunjukkan pukul 23.56 WIB. Ingin rasanya rebah sesaat lagi. Tapi kami harus bersiap-siap untuk kembali berada di ruang tunggu sebelum pukul 00.30 WIB.

Baru saja menegakkan badan, terlihat seorang petugas cleaning service sedang duduk di lantai, di depan pintu ruang penyimpanan alat kebersihan. Dia terlihat sedang menikmati bekalnya.

Malam ini si Mbak mendapat giliran shift malam. Bertugas mulai pukul 00.00 WIB sampai pukul 08.00 WIB. Dalam satu bulan si mbak mendapat giliran jadwal shift malam selama satu minggu.

Setahun lebih sudah si Mbak bekerja sebagai petugas cleaning service bandara. Si Mbak yang ramah dan murah senyum. Sigap menyediakan kebutuhan orang-orang yang menggunakan toilet. Dari pantauan sesaat itu, bakat serving si Mbak cukup jelas terlihat.

Bekerja di larut malam itu menjadi tantangan tersendiri. Waktu dimana fitrah tubuh harusnya mendapatkan haknya untuk beristirahat. Namun bagi beberapa orang seperti si Mbak, mereka harus tetap terjaga dan bekerja. Terlebih mereka ini bekerja sebagai petugas cleaning service di bandara bertaraf internasional, yang aktivitasnya tidak pernah berhenti. Terutama saat-saat seperti sekarang, penghujung tahun dan menjelang tahun baru, bandara makin sibuk dan terus aktif selama 24 jam.

Tentu tidak mudah melakoni pekerjaan seperti ini. Seorang perempuan, harus keluar di tengah malam dengan ojek motor menuju ke pangkalan pool karyawan untuk diangkut ke bandara. Pekerjaan yang penuh resiko. Semoga Allah lindungi si Mbak dan teman-temannya. Mengingat mereka tidak mungkin diganti bukan? Karena kebersihan mushalla dan toilet perempuan harus dikerjakan oleh perempuan juga. Jadi mau tidak mau harus ada yang dapat giliran shift tengah malam.

Masya Allah, keberadaan si Mbak dan kawan-kawannya telah membuat kita begitu nyaman dan tidak perlu was-was dengan kondisi toilet. Berkat mereka toilet senantiasa bersih dan harum.

Apapun alasan mereka memutuskan untuk menjalankan profesi ini, pekerjaan mereka sungguh mulia.

#catatansafar

#Belajardarisekitar

#BelajarMemetikHikmah

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post