Ceritanya, sore ini kami mengadakan penutupan arisan bulanan diperumahan kami. Karna ini terakhir maka ada usulan untuk melaksanakannya diluar saja. Biar emak-emak refreshing gak keliling komplek terus. Karna tiap bulannya kami hanya berkeliling komplek mengunjungi rumah tetangga yang mendapat giliran. Dengan bantuan teman, jadilah arisannya disebuah cafe yang tak jauh dari komplek kami. Seperti biasanya, acara akan dimulai pukul 4 setelah sholat ashar.

Dengan nuansa gelap, akhirnya setengah ibu-ibu dari warga perumahan memenuhi meja yang memang sudah dipesan 2 hari lalu. Karna sebahagiannya lagi ada urusan hingga tidak dapat hadir dipenutupan ini. Tak ada canggung dari rombongan ini, hingga salah satu dari kami berteriak dari arah kamar mandi. Sontak semua mata yang ada di cafe itu tertuju padanya. Dengan basah kuyup iya menunduk menuju meja kami. "Krannya lepas" ujarnya mencoba menjelaskan. Tak satupun dari kami yang bersuara karna masih serius ingin mendengar penjelasannya. Tapi ia hanya diam dan duduk kembali ditempatnya semula dengan baju setengah basah. Tak satupun dari kami yang membuka suara, hingga salah seorang temanku memberanikan diri ke kamar mandi yang digunakan ibu tadi. Agak lama berselang akhirnya ia kembali dan memecahkan kesunyian yang beberapa saat. "Udah gak apa-apa bu, krannya memang sering lepas kata karyawannya" ujarnya memberi penjelasan agar ibu itu tak diam dalam rasa bersalahnya. "Tapi baju ibu basah ni, jadi gimana tu?" Mencoba mencari penyelasaian karna arisan kami pun belum dimulai. "Gak apa-apa dek, lanjutkan aja. Nanti juga kering sendiri" jawab ibu itu sambil mengibas-ngibaskan bajunya.

Akhirnya setelah makan dan foto yang sedikit exis kami akhirnya pulang kerumah. Hampir magrib, karna dari pengeras suara dimesjid sudah mulai mengaji. Gak keliatan kan siapa yang pake baju basah kan? Insyaallah, arisannya disambung setelah lebaran ya... Semoga kita tambah akrab, n silaturahmi diantara kita tetap terjaga selamanya ya emak-emak perumahan Permata Air Dingin. Aamiin...