Riska cahyati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Tanah kosong untuk taman

Siang jum'at kami para wali murid kelas 1a sepekat untuk mengubah taman yang ada didepan kelas anak kami. Dari informasi yang sudah disepakati di WA grup peaguyuban 1a, kami rencananya akan membongkar dan menata ulang taman itu dari awal. Akhirnya disepakati jam 2 kami akan mulai bekerja.

Tak ada tanda-tanda sebelumnya, ternyata sepulang sholat jum'at hujan turun dengan lebatnya. Sahut-menyahut suara petir menggelegar membuat suasana tambah nyaman untuk menarik selimut. Sementara aku terlelap dalam mimpi yang tak dapat kuingat ketika aku bangun kembali ternyata didalam paguyuban mereka sudah sibuk membahas hujan dan taman sekolah. Kudapati 238 pesan yang belum terbaca. Tak ingin berlama-lama langsung saja ku skip hingga akhir, ternyata gotong-royong tetap dilakukan setelah hujan reda.

Kira-kira pukul 02.45 rintik gerimis sudah mulai berhenti turun dari langit. Hujan yang turun menyisakan genangan air dan membuat selokan sampah penuh dengan sampah yang entah dari mana datangnya. Ya, rumah kami berada didataran rendah jadi bila hujan turun itu pertanda akan ada kiriman sampah hanyut yang terbawa air.

Pukul 03.00 aku tiba di sekolah anakku. Ternyata sudah ada beberapa wali murid yang mulai bekerja membongkar taman. Dikarnakan baru turun hujan, maka tanahnya juga menjadi basah dan membuat sekitaran taman menjadi kotor. Tak ada komando, kami bekerja saling bahu-membahu. Meskipun ini kali pertama bergotong-royong sepertinya tak ada jarak yang membedakan, semua bekerja dalam kubangan tanah. Sesekali terdengar suara teman yang lain menjerit karena digigit semut dan bertemu anak lipan. Hiburan buat kami tidak diam-diaman sambil bekerja.

Akhirnya pulul 05.30 sedikit taman bunga didepan kelas sudah mulai menampakkan bentuknya. Satu-persatu dari kami sudah mulai mengundurkan diri dikarenakan ada urusan yang lain. Meskipun lelah, kerja membongkar taman hari ini menghasilkan pertemanan baru yang akrab dalam waktu singkat. Aku yang biasanya hanya mengantarkan sampai dipintu gerbang kini sudah berkenalan dengan ibu-ibu yang lainnya. Meskipun anak-anak kami sudah belajar hampir 7 bulan bersama. Hari ini, dapat bersihnya dapat pula saudara baru.

Jelang magrib di SDN 177Pekanbaru

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post