Riska Mutiara

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
GENGGAMAN ERAT GEORGE UNTUK NYAI

GENGGAMAN ERAT GEORGE UNTUK NYAI

Dengan sedikit lunglai Nyai melangkahkan kaki dibawah teriknya sang mentari siang itu, seperti biasa dia berjalan kerumahnya sepulang mengajar karena jarak rumah ke sekolahnya tidak begitu jauh. Dia melewati jalan berbatu dan sangat becek sisa hujan semalam yang lumayan lebat.

Nyai memakai baju dan hijab berwarna merah jambu siang itu. Karena bajunya memang panjang, sesekali dia meloncat di jalan berbatu dan menarik sedikit bajunya ke atas seperti anak kecil karena menghindari becek, kala itu dia tersenyum dengan kelakuannya sendiri yang diperhatikan oleh para pengendara motor yang lalu lalang.

" ngapain liat-liat, klo mau cobain turun dan rasain sendiri!" Nyai berbicara pelan dengan pengendara motor yang tak sengaja melihat kelakukannya itu, karena takut terdengar. Kemudian melanjutkan perjalanan.

" Kapan ini jalan mulus kembali ya? ", Nyai bicara dalam hati yang kesal.

Keringatpun menetes disela sela dahi Nyai yang mulai kepayahan karena hari itu jadwal Nyai mengajar padat sekali, dari jam tujuh hingga jam tiga, belum lagi cuaca yang begitu terik membakar kulit.

Di tengah perjalanan, ketika Nyai mau mengeluarkan tisu dari tasnya tiba tiba terdengar anak anak riuh, ribut, suara gelak tawa dan teriakan, jaraknya tidak jauh dari Nyai sedang berjalan.

Nyai pun terus berjalan mendekati sumber suara ribut itu. Nyai memperhatikan prilaku anak anak tersebut sambil melanjutkan langkahnya perlahan, kadang mereka berlari mendekati sumber suara itu kadang menjauh seperti orang yang ketakutan.

Semakin mendekat ke arah sumber suara itu Nyai akhirnya mengerti kenapa anak anak tersebut berprilaku seperti itu,

Mereka senang sekaligus takut melihat atraksi si George yang imut dengan sepeda mininya yang terbuat dari kayu, memakai kaca mata hitam membawa gitar sambil diiringi musik, di pinggir jalan itu.

Sayangnya, si George lehernya diikat pemiliknya dengan rantai besi.

Langkah Nyai semakin mendekati si George yang sedang beratraksi walau sebentar, karena musik yang dimainkan berhenti, tanda bahwa si George selesai pentas.

Nyai sedikit ragu antara menghentikan langkah dan terus melaju, jika Nyai meneruskan langkahnya, dia akan melewati si George, sementara itu dia sendiri juga takut jika tiba tiba si George loncat ke arahnya.

" Ah bagaimana ini, berhenti atau jalan terus ya?, tapi aku punya receh di saku baju nih,lumayan buat si George dan kawan kawannya beli minum". Nyai berceloteh lagi dalam hati.

Nyai refleks berhenti dan mengambil uang receh dua ribuan kemudian memberikannya langsung pada si George,

Sebenarnya Nyai pun kaget kenapa dia memberikan uang itu langsung pada si George bukan ke pemiliknya.

Anehnya, si George bukan menerima uang itu malah dia menarik tangan Nyai kemudian mengenggamnya erat dengan kedua tangannya.

Nyai membiarkan tangannya digenggam erat erat oleh si George, antara rasa takut, kaget, deg deg an yang bercampur aduk membuat Nyai terdiam sesaat memperhatikan si George.Mata mereka pun beradu. Sementara pemilik si George berusaha melepaskan genggaman tangan erat si George dan orang orang yang sedang menonton dari kejauhan pun berteriak, tertawa melihat kejadian tersebut.

" Aduh gimana ini, gimana jika tanganku gak dilepasin, gimana klo digigit,! Nyai ketakutan saat itu.

Meskipun takut, Nyai tetap tersenyum dan berusaha tenang, agar si George melepaskan sendiri tangannya.

Akhirnya setelah beberapa menit, tangan Nyai pun dilepaskan, dan mengambil uang yang diberikan padanya. Sebagai tanda terima kasih dia menempelkan uang itu di dahinya.

Nyai bernapas lega kemudian melanjutkan langkahnya, "cerdas juga si George, tau terimakasih, ya mungkin karena dia terbiasa melakuannya tiap hari atau mungkin karena pemiliknya juga yang mengajarkannya", ungkap Nyai dalam hati.

Si George dan kawan kawan pun berlalu dan Nyai pun melanjutkan perjalanan sambil menarik nafas dalam dalam demi menghilangkan rasa kagetnya, Nyai membayangkan kejadian yang menimpanya, " Aku berani juga ya ngasih uang ama si George, padahal aku sebenernyaa takut banget".

" Kasihan sekali Kamu George!", Nyai merasa sedih ketika ingat kembali raut wajah si George ketika menggenggam erat tangannya. Tiga orang laki laki berusia belasan tahun,yang mendampinginya berkulit hitam,kusam, satu dari mereka telinganya beranting.

Mereka sepertinya memanfaatkan kecerdasan seekor monyet untuk di eksploitasi kemampuannya agar orang simpati dan memberi uang.

Jika dilihat dari raut wajah, Sepertinya mereka adalah anak anak remaja usia sekolah dan tidak nampak dari mereka orang yang kesusahan mencari rizki dijalanan karena mereka membawa motor.

" Apa kamu capek?, kau seperti ingin mengatakan 'Let it go.... Let it go......' padaku. Apakah kamu ingin lepas dari pemilik yang suka memanfaatkan kecerdasan kamu untuk memperoleh uang. Ah George, maafkan aku ga bisa apa apa, gak punya keberanian melepaskan ikatan rantai yang melilit lehermu", Nyai pun merasa menyesal tak bisa berbuat apa apa.

#stop eksploitasi binatang demi keuntungan pribadi

#Bukankah hewan juga mahluk hidup yang punya perasaan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Menarik, bu Riska. Ternyata hal ini bisa menjd inspirasi untuk ditulis.

25 Mar
Balas

Alhamdulillah, beginilah penulis pemula yang mudi an bun, belajar nya pelan pelan, makasih bunda hebat sudah singgah dan mengapresiasi

25 Mar

Mungkin ada goerge lainnya.ada diri kita. Moga bebas belenggu itu. Salam kenal. P

25 Mar
Balas

Aamiin. Salam kenal juga dari Bandung pa. Makasih sudah berkenan membaca tulisan saya

25 Mar

Keren bu Rizka. Saya juga pernah nonton film kartunnya. Goerge yang cerdas.

25 Mar
Balas

Alhamdulillah, makasih bunda sayang, iya Si curious George yang menggemaskan dan begitu kreatif, sangat dicintai oleh pemiliknya bun

25 Mar

Keren...

24 Jul
Balas

Sudah aku follow ya Bu...

24 Jul



search

New Post