Riska Nursalam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
KATAKAN WALAUPUN ITU PAHIT

KATAKAN WALAUPUN ITU PAHIT

#tantangangurusiana

#tantanganmenulis30hari

#tantanganmenuliske9

Assalamualaikum wr, wb

Suatu hari, terbayang dalam hati yang paling dalam, serta seolah mimpi ini menjadi kenyataan, dihadapkan Allah saya selalu bersimpung, mengatakan ingin kumiliki dia kembali, setiap langkah kaki, hati ini merontah-rontah kapan saya bisa memulainya, kapan saya bisa katakan sebenarnya. Walaupun hati tak bisa menerima segala kenyataan ini, akankah kudiamkan semuanya?

Seandainya itu benar-benar terjadi, betapa renggangnya hati ini dari beban derita. Pada akhirnya, cobaan mulai menyapa, menggoda, sehingga semuanya dilakukan walaupun berat.

Senang, bersyukur dengan adanya peristiwa ini, semuanya bisa terungkap. Pada awalnya, ketika umur sudah mulai beranjak 31 tahun, umur yang tak muda lagi bagi wanita, tak bisa lagi dikatakan kamu bagaimana, setiap detik, menit, jam dalam sehari pun selalu diungkapkan bahwa kapan kamu Menikah? Umur kamu sudah tua, apakah kamu juga memiliki niat yang sama untuk menikah? Ulasan yang tak bisa aku pungkiri, apa yang bisa kulakukan agar orang-orang disekelilingku ini paham dan tau maksud aku.

Sedih rasanya, hanya aku yang bisa berbuat, semua orang mengharapkan lebih, mendoakan yang terbaik. Namun apa! Beban ini akan semakin berlalu, dan sangat besar ketika tidak dihiraukan. Ada hal yang tak bisa kulakukan, aku hanya manusia biasa, entah kenapa seolah saya tak mampu menutupinya lagi, tak bisa bertahan lagi dengan semuanya.

Walaupun pahit okelah aku akan katakan, bukan karena aku tak mau melakukan semuanya, namun karena ada hal yang tak bisa kamu Terima, tapi setelah saya katakan dan kamu menerima kenyataan ini aku siap lakukan semua hal yang berkaitan dengan impian.

Pertama ada hal yang bisa kulakukan, selama ini orangtua yang memperjuangkan aku, memberikan segalanya yang terbaik bahkan harus lebih. Usianya sudah sangat tua, boleh dikata patokannya kembali ke anaknya, sanggupkah kita untuk merawat orangtua setelah menikah secara lahir dan bathin, ibaratnya dialah orangtua kandungmu, sanggupkah kita meluangkan waktu walau sekejap untuk bercanda gurau kepada beliau, dan sanggupkah engkau melakukan hal-hal positif untuk beliau setelah kamu lihat kondisinya. Kalau kamu siapa, apa pun aku rela lakukan dan menikah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap pak

25 Mar
Balas

Iya bunda

25 Mar



search

New Post