Riskiyah

Riskiyah lahir di sumenep pada 01 Oktober 1983. Sekolah di SDN Billapora Rebba. Setelah itu melanjutkan ke Mts , Ma, d2 dan S1 di pondok pesantren An-nuqayah Gu...

Selengkapnya
Navigasi Web
IBUKU SURGAKU

IBUKU SURGAKU

IBUKU SURGAKU

Oleh : Riskiyah Syah

Kenzi hidup bersama bu Warni ibunya dan pak Nurman ayahnya, suatu hari saat akan berangkat ke sekolah biasanya Kenzi di antar ibunya, tapi kenapa hari ini bapaknya yang begitu bersemangaat ingin mengantarkan ke sekolah

“Ayok ….”ajak bapak

“ Ayuk” Kenzi menjawab

“ berangkattttt” kata bapak Nurman sambil menster sepeda kesukaan ayah

Setelah di sekolah sampai di sekolah kenji mencium tangan pak Nurman tak seperti biasanya, pak Nurman mencium Kenji.

Saat pak Nurman membelokkan kendaraannya, kenji terus menatap kepergian pak Nurman sampai pak Norman tak keliahatan, barulah kenji masuk ke dalam pekarangan sekolah.

Teettttt …bel berbunyi pertanda waktunya masuk kelas, setelah sekitar 15 menit di dalam kelas..

Pak Ibrahim saat melakukan Apersepsi di dalam kelas tiba-tiba , ada kepala sekolah . menghampiri pak Ibrahim . Mereka berdua berbisik kecil sehingga seisi kelas tidak ada yang mendengar.

“Kenzi….” Panggil pak Ibrahim sambil tangan memberi isyarat agar kenji menghampir pak Ibrahim

“ iya pak, ada apa” Tanya Kenzi

“ Bereskan Semua buku-buku mu, “

“ Kamu boleh pulang sekarang, temui bapak kepala sekolah di ruangannya”

“ Iya pak” jawab Kenzi lirih

Kenzi bersalaman kepada pak Nurman dan melangkahkan kakinya menuju ke ruangan kepala sekolah, dalam benaknya ada pertanyaan, ada apa ya, Kenzi melihat ada paamnnya di dalam ruangan itu, dan di benakknya makin banyak pertanyaan.

“ Ayok segera pulang, kamu udah aku ijinkan” ajak paman syam

Paman Syam segera menuju parkiran, tempat ia memarkir kendaraannya, dan kenzi mulai naik ke sepeda motornya paman Syam.

Dalam perjalanan kenzi memberanikan bertanya kepada paman Syam,

“paman …ada apa ya, kok aku di jemput ” Tanya Kenzi

“Ngak ada apa-apa kok” jawab paman Syam

Kenzi tau pasti paman syam menyembunyikan sesuatu, pasti ada sesuatunyang terjadi, tapi apa ya,,

Tak terasa Kenzi sudah sampai di halaman rumah, banyak orang keluar masuk,,kendaraan pun banyak terparkir di halaman rumah.

Kenzi makin pensaran,pasti ini ada sesuatu,makin penasaran,, bibik Ningsih menghampiriku dan memelukkku sambil menangis.

“ Ada apa bibik” tanyaku

“ Bapakmu”

“ Kenapa bapak”

Kenzi segera masuk kedalam rumah, melihat bapak Nurman sudah tidak bernyawa,

“Bapak…………..” teriak Kenzi

“Kenapa kamu bapak”

Kenzi menghampiri ibu Warni yang saat itu ada di samping bapak Nurman,

“ Ibu,,,,” kenzi menangis sambil di memeluk ibu warni, ibu kesayangannya,

“ kenapa bapak “ Tanya Kenzi pada bu Ibunya

“ Bapakmu kecelakkaan nak, saat mengantarmu tadi”

“Ya Allah bu,, ini salahku bu,maafkan aku bu,,,” kata kenzi sambil mencium jenazah bapak Nurman.

“ Bapak, maaf aku,, ini salahku”

Jenazah pak Nurman segera di mandikan , dan di makamkan di pemakaman keluarga.

Setelah kepergian bapak Nurman, kenzi hanya hidup bersama ibu Warni, bu Warni sangat menyayangi Kenzi,dia tidak pernah memarahi Kenzi, saat dia menegur Kenzi dengan kata-katanya yang halus, bu Warni sosok wanita yang lemah lembut.

Bu Warni sosok wanita yang sholehah, dia taat kepada pak Nurman. Apa yang di perintahkan pak Nurman sepertinya ia tak pernah menolaknya, ia wanita yng taat agama dan taat suami, istri sholehah .

Sore hari, saat ibu Warni sedang duduk di teras depan, tiba datanglah Bibik Ningsih dan di persilahkan duduk oleh warni

“ Warni, hatimu begitu mulia” kata bibik Ninggih

“ Jangan memujaku terlalu berlebihan “ jawab ibu Warni

“ Hatimu terbuat dari apa yach”

“ Dari emas “ jawab Bu Warni sambil tertawa

“ Insyaallah kelak, kamu akan berpayungkan emas di surge kelak”

“ Aamiin… jawab Bu Warni”

Kenzi mendengar percakapan antar bu Warni dan bibik Ningsih,sayup sayup di balik kamarnya, walau sebenarnya kenzi sengaja mengupingnya, kenapa yach bibik Ningsih bilang begitu, emng sich ibu Warni memang baik, hati nya selembut sutra. Ib u warni beda dengan ibu-ibu teman-temanku yang lain. Biasanya teman-teman bercerita kalo ia sering kenak marah ibunya, tapi kalo bu Warni beda, dia begitu sabar, pokonya tanpa duanya deh.

“Buk,,, Kenzi inin mo ke rumah temen “

“ iya, Hati-hati di jalan”

“ iya buk”

Sebelum Kenzi keluar rumah, Kenzi ke kamar mandi Karena kebelet pipis, tiba-tiba hand phone bu Warni,bu warni mulai bercakap-cakap dengan si penelpon kenzi menguping pembicaraan Bu Warni, ada kata-kata yang terngiang-ngiang di telinga kenzi, “ iya, aku akan menjaga dan merawat kenzi seperti anakku sendiri”

“Apakah aku, bukan anaknya ibu, tapi ibu bengitu menyanyangiku,apakah aku bukan anakknya ibu

Sejak saat itu, dalam benaknya ada pertanyaan besar, namun kenzi tidak berani untuk bertanya pada ibu Warni.

***

Berapa tahun kemudian Kenzi sudah melupakan kejadian itu. Dan menyakini bahwa ia dalah anak pak Nurman dengan Bu Warni. Tapi tiba-tiba Kenzi mendapatkan kebenaran bahwa dia anak par Nurman dengan istri keduanya. Dan anehnya bu Warni begitu menyanyagi Kenzi seperti anaknya sendiri. Ibu Warni, sabar, dan Taat agama, dan Wanita Mulia.

“Ibu….Kaulah Surgaku” Teriak Kenzi sambil memeluk Bu Warni.

Lenteng, 01 April 2020. @Risky

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alur ceritanya mantul. Ditunggu tulisan2 keren buk Riskiyah lainnya

03 Apr
Balas

Mksh pak.....insyaallah

07 Apr

Mantap buk, ibu adalah surga kita, karena surga terletak dibawah kaki ibu

02 Apr
Balas

Mksh bu.....Aljannatu tahta aqdamil ummahat

07 Apr



search

New Post