Tahun 2020 akan telah berlalu dan bergantikan dengan tahun 2021. Di tahun 2020 banyak kenangan yang tak bisa di lupakan. Ada kenangan yang meyenangkan dan ada juga yang menyebabkan pilu.

Hampir sepanjang tahun 2020 kita berada dalam masa pandemi. Dengan adanya wabah virus yang merabak di seantero jagad. Negara kita juga terserang wabah tersebut. Sehingga banyak korban yang berjatuhan. Tak hanya wabah, juga ada musibah bencana di berbagai daerah di Indonesaia.

Selain Musibah dan bencana di tahun 2020 Allah juga memberikan hal-hal yang tak terduga berupa anugerah serta nikmat yang luar biasa. Terima kasih 2020 di tahun itu, akan jadi saksi sejarah bagi kami karena Tim Potre Koning Kecamatan Lenteng bisa mempersebahkan juara pertama pada lomba menulis cerita daerahku yang di adakan oleh Dinas Pendidikan Sumenep dalam rangka memperingtai HGN 2020.

Ini merupakan hadiah terindah di penghujung tahun 2020 yang Allah Anugerahkan kepada Kami Tim Potre koning dan juga untuk kecamatan Lenteng tercinta. Tim potre koning terdiri dari tiga orang, saya, dan dua teman saya yang sama -sama berprofesi sebagai pendidik di kecamatan Lenteng. Awal terbentyknya Tim Potre koneng ketikaK3s kecamatan Lenteng menunjuk kami untuk mengikuti lomba menulis cerita budayaku. Sejak saat itu, saya, Nurhakimah dan Slamet Riyadi selalu meluangkan waktu untuk merampungkan dan menyelesaikan naskah sesuai dengan batas waktu yang di tentukan.

Hari demi hari pertemuan kami lebih padat. Kami terus berproses dan berusaha melakukan semaksimal mungkin karena kami yakin proses tak akan menghiati hasil.

Saya mengakui kegigihan dan semangat dari teman saya saudara Nurhakimah ia melakukannya dan menyelesaikan tahap demi tahap tulisan kami dengan sangat maksimal, sembari mendapatkan fakta-fakta dilapangan yang berupa foto, video dan hasil wawancara yang di lakukan oleh seniman senior saudara Slamet Riadi. Kami tim sepakat untuk tidak setengah dalam melakukan kegiatan ini. Agar kami bisa mempersembahkan yang terbaik untuk kecamatan kami tercinta.

Dalam Lomba itu kami mengangkat budaya lokal yang ada di daerah Lenteng dengan Judul Seni Tradisi Dhung-dhung di Kecamatan Lenteng Antara Eksistensi dan Ekspektasi. Kami sengaja mengangakat tema Dhung-dhung karena merupakan keseni yang sangat unik, yang saat ini berada di ujung tanduk. Tradisi kesenian Dhung-dhung Sebagaimana kesenian tradisional lainnya di madura, kesenian ini memiliki khas sebagaimana aliran seni jawa gaya Madura. Seperti Ludruk, Topeng Dalang, Hadrah,dan sebagainya.

Awalnya keberadaan tradisi Dhung-dhung sangat di gandrungi oleh masyarakat sebagaimana kesenian lain di Sumenep. Namun seiring berkembangnya zaman Kesenian Dhung-dhung sudah tidak di laksanakan lagi kecuali di kecamatan lenteng. Di kecamatan ini, masih ada sekelompok masyarakat pecinta seni tradisional ini yang masih melestarikan bahkan melaksanakan di moment-moment tertentu.

Untuk itu kami fokus pada tradisi Dhung-dhung yang ada di kecamatan Lenteng. Kesenian Dhung-dhung sangat unik karena semua instrumennya berbahan dasar kayu dengan di tabuh sekitar delapan orang. Saat di tabuh mengeluarkan bunyi yang unik dan beda dari kesenian lainnya . Semoga dengan ini, kesenian Dhungdhung bisa di kenal oleh masyarakat Luas.

Alhamdulilah berkat dukungan penuh dari K3S Kecamatan, Kami tim Potre Koning bisa meraih juara pertama sesuia dengan harapan kami semua.

Lenteng, 21-01-2021

#Dhung-dhungjuara1#

#HGN2020#