Rismalasari

Penulis bernama lengkap Hj,.Rismalasari,S.Pd.MM yang dilahirkan di Bandung adalah seorang Kepala Sekolah Penggerak angkatan 1 yang saat ini bertugas di SMP Nege...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pantun dan Pelestarian Budaya Tutur Melayu (975)
Koleksi

Pantun dan Pelestarian Budaya Tutur Melayu (975)

Pantun dan Pelestarian Budaya Tutur Melayu

Oleh Rismalasari 

       Pantun, sebagai salah satu bentuk puisi lama yang khas dalam budaya Melayu, memiliki peran yang signifikan dalam pelestarian budaya tutur masyarakat Melayu. Sebagai media penyampaian pesan yang sarat makna, pantun tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mewariskan nilai-nilai, norma, dan tradisi dari satu generasi ke generasi berikutnya.

 

     Budaya Melayu sangat kaya akan tradisi lisan, di mana pantun memegang peranan penting. Melalui pantun, masyarakat Melayu dapat mengungkapkan perasaan, memberikan nasihat, dan menghibur, sekaligus menjaga keindahan bahasa dan kekayaan kosakata yang ada dalam bahasa Melayu. Ini penting karena bahasa adalah salah satu elemen utama dari identitas budaya suatu masyarakat. Dengan menjaga bahasa melalui pantun, masyarakat Melayu secara tidak langsung turut menjaga identitas budayanya.

 

      Di era modern ini, di mana pengaruh globalisasi dan digitalisasi semakin menguat, pelestarian pantun menjadi tantangan tersendiri. Generasi muda lebih banyak terpapar pada budaya populer global, yang sering kali tidak sejalan dengan nilai-nilai lokal. Namun, di sinilah peran penting masyarakat pengguna pantun, termasuk para pendidik, seniman, dan tokoh adat. Mereka perlu terus menghidupkan tradisi berpantun dalam berbagai kesempatan, baik dalam acara formal maupun informal, serta memanfaatkannya dalam media sosial dan platform digital.

 

      Selain itu, inisiatif untuk memasukkan pantun dalam kurikulum pendidikan dan kegiatan kebudayaan juga perlu didorong. Ini tidak hanya akan memperkenalkan pantun kepada generasi muda, tetapi juga menanamkan rasa bangga terhadap warisan budaya mereka sendiri. Dengan begitu, pantun akan terus hidup dan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat Melayu.

 

    Karenanya pantun adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu dengan masa kini dan masa depan. Melalui pelestarian pantun, budaya tutur Melayu dapat terus hidup dan berkembang, menjaga kekayaan budaya yang diwariskan oleh leluhur, dan memastikan bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap relevan di tengah perubahan zaman.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Terima kasih admin

31 Aug
Balas

Luar biasa Bunda. Sangat2 menginspirasi

31 Aug
Balas

Terima kasih

31 Aug

Seep, Bu. Semoga pantun bisa menjadi kegemaran anak jaman now. Salam sukses.

31 Aug
Balas

Terima kasih

01 Sep

Terima kasih

01 Sep

Keren bunda

31 Aug
Balas

Terima kasih

31 Aug

Keren bunda

31 Aug
Balas

Ok thanks

31 Aug



search

New Post