Rismawati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Keterkaitan antara Kebugaran, Kesegaran Ide dan Kegencaran Literasi
Keterkaitan antara Kebugaran, Ide dan Literasi

Keterkaitan antara Kebugaran, Kesegaran Ide dan Kegencaran Literasi

Keterkaitan antara Kebugaran, Kesegaran Ide dan Kegencaran Literasi

Oleh : Rismawati, S.Pd, M.Pd

Berbicara tentang kebugaran, mengingatkan kita pada sebuah kalimat berbahasa latin yang sangat popular yakni: “Mens sana in corpore sano” di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalau kita cermati secara tersirat terdapat keterkaitan antara Kebugaran, Ide dan Literasi seperti apakah keterkaitannya? Mari kita simak ulasan berikut ini.

Bagi Sebagian orang menulis itu masih sangat tergantung pada kondisi kesehatan dan juga perasaan. Jika badan lagi fress dan hati senang, maka dengan mudah dan lancar ide-ide menulis bergulir begitu saja bak air mengalir. Namun jika ada yang terasa tidak nyaman di badan maupun di hati maka ide menulispun menjadi tersendat-sendat bahkan bisa raib entah kemana. Nampaknya kebugaran berkaitan erat dengan good mood. Good mood berkaitan dengan pemunculan ide dan gagasan. Ide dan gagasan berkaitan pula dengan kelancaran proses literasi terutama dalam kegiatan menulis. Lalu seperti apa kaitannya?

Goodmood dapat dipelihara antara lain dengan menjaga kondisi tubuh selalu sehat dan bugar. Kebugaran dapat diperoleh dengan berolahraga secara teratur. Kita dapat melakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki pada pagi atau sore hari. Tidak usah jauh-jauh dan terlalu lama. Batasannya minimal memakan waktu sekitar 30 menit dan dapat mengeluarkan keringat, maka itu sudah cukup membantu kelancaran metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang lancar dapat membantu pengeluaran racun-racun di dalam tubuh terutama asam laktat. Di samping itu dapat berdampak pada pemecahan lemak. Di usia yang sudah di atas kepala lima, upayakan jangan berolahraga yang berat yang membuat tubuh menjadi terlalu lelah. Jika sering terlalu capek, dampak jangka panjangnya adalah pada keadaan sulit tidur (Insomia). Jika terjadi sulit tidur terutama pada malam hari maka akan berakibat pada kebiasaan jelek yakni bangun kesiangan sehingga membuat badan sempoyongan dan terasa tidak fress. Lebih jauh dapat mengakibatkan aktivitas pagi dan siang menjadi terganggu dan jeleknya lagi sore hari malah mengantuk. Padahal tidur di sore hari dapat menurunkan imun tubuh yang menimbulkan efek berantai dan tidak baik bagi kesehatan.

Untuk mengantisipasinya sangat dianjurkan menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga ringan setiap hari seperti senam, jalan kaki sambil berzikir dan berdoa. Kegiatan ini hanya dilakukan satu kali sehari. Di hari kerja pada hari Senin sampai Jumat sebaiknya dilakukan pada sore hari dan pada hari libur yaitu Sabtu dan Minggu dapat dilakukan di pagi hari.

Kegiatan berolahraga perlu ditunjang dengan pola makan yang bervariasi dan bergizi seimbang. Contohnya: bagi yang berbakat diabetes sebaiknya membiasakan diri sarapan pagi dengan nasi dingin agar enzym Ptyalin yang berperan mencerna karbohidrat menjadi glukosa tidak dapat bekerja optimal. Tetapi bagi yang bertubuh kurus dan tidak berbakat diabetes maka sarapan dengan Nasi hangat lebih dianjurkan.

Upaya lainnya adalah dengan memperbanyak makan protein, buah dan sayur serta minum multivitamin pada siang dan sore hari. Hal ini sesuai dengan ilmu Biokimia dimana untuk melaksanakan metabolisme tubuh sangat ditunjang oleh enzym-enzym. Komponen enzym itu sendiri terdiri dari protein sebagai komponen utama dan kofaktor sebagai komponen pendukung. Vitamin dan mineral adalah bagian enzym penyusun kofaktor.

Selain itu upayakan malam hari tidak memakan makanan berkalaori tinggi lagi agar dapat beristirahat dan tidur yang pulas. Jangan lupa membiasakan minum segelas susu hangat sebelum tidur. Jika setiap hari dapat tidur nyenyak antara pukul 21.00 sd 3.30 WIB maka dapat pula melakukan ibadah seperti Salat/ Doa di waktu 1/3 malam yang akhir. Setidaknya dapat bangun lebih pagi untuk Salat Subuh dan melakukan aktivitas literasi. Ketika bangun pagi dengan tubuh bugar, sehat dan fress sangat berpeluang menghadirkan perasaan senang dan bahagia (good mood) yang merangsang munculnya gagasan dan ide cemerlang dalam menulis.

Jadi dengan berolahraga teratur dan makanan bergizi seimbang maka tubuh menjadi sehat dan bugar. Dengan tubuh yang bugar maka muncul ide-ide segar sehingga literasi gencar.

Biodata Penulis

Penulis bernama Rismawati, S.Pd, M.Pd yang kelahiran Koto Tinggi, Pariaman 13 juni 1967 ini adalah Guru Biologi di SMAN 29 Jakarta. Mulai aktif sebagai anggota Gurusiana setelah mengikuti pelatihan “Mengubah KTI Menjadi buku Angkatan 6” yang menelorkan buku perdananya berjudul “ Peran Model pembelajaran Example Non Example dalam Mengoptimalkan Hasil Belajar” dan termasuk 1 diantara 123 penulis buku “Warna Kasih Ibu.” Buku yang ketiganya adalah Novel berjudul “ Anugerah dan Cinta,” Termasuk Pemenang lomba menulis artikel tentang Pelestarian Lingkungan, peserta menulis Buku No Bapper 5. Saat ini sedang menyelesaikan Kumpulan Puisi dan Cerpen serta aktif memposting artikel /tulisan di MediaGuru . Dapat dihubungi melalui email: rismasman [email protected], WA :081908355529,

Akun gurusiana: rismawatimpd.com

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post