Risna Hayati

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

TERIMAKASIH ATAS PRESTASI MU

Pagi itu cuaca cerah sekali. Dan eperti biasa diadrasahku setiap pagi kegiatan diawali dengan membaca Al Qur’an. Sura menggema dari dua puluh satu ruangan kelas. Sejuk kedengarannya. Semoga bacaan al Qur’an setiap pagi itu memberikan berkah untuk seluruh siswa madrasah kami

Jam pelajaran kedua selesai. Aku turun dari kelas sepuluh dilantai atas setelah dua jam bercengkrama dengan siswa di mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Selalu ada cerita dari siswaku yang membuat hati selalu Bahagia.

Aku berjalan menuju kantor ruang guru. Kuletakkan laptop dan seperangkat perlengkapannya. Duduk santai sambal menikmati teh manis yang sudah tidak hangat lagi, karena ditinggal dua jam pelajaran. Tapi tak apa masih bisa dinikmati.

“ibuk dipanggil ke ruang kepala sekolah”, sapa seorang pegawai kantor Tata Usaha dari belakang ku.

“baik lah, tapi ada apa ya ?”, tanyaku

“ entah lah buk, saya juga tidak mengerti”, jawabnya sambil berjalan meninggal aku yang masih duduk dikursiku. Aku berdiri dan merapikan pakaian ku, memasang segala atribut yang baru saja aku lepas. Aku berjalan keluar dari ruang guru menuju keruangan kepala sekolah yang letaknya bersebelahan.

“assalamualaikum, ibu” sapa ku kepada kepala sekolah.

“waalaikumsalam”, jawabya

“duduklah, ibu”, lanjutnya

Aku duduk dannterdiam, menunggu apa yang akan terjadi dan apa yang akan disampaikan oleh kepala sekolah.

“ini ada susrat masuk kesekolah kita, akan da lomba cerdas cermat untuk bidang pemilu” katanya melanjutkan perbincangna kami.

“ya ibuk, jadi apa yang harus saya siapkan pak”, tanya ku pelan.

“ madrasah kita akan mengikuti kompetisi ini, jadi silahkan pilih dan ibu siapkan siswa yang akan dikutkan dalam ajang perlombaan ini”, jawabnya singkat”.

“baik bu, akan say siapkan siswa yn\ang akan saya ikutkan dalam ajan perlombaan ini”, sahutku. Setelah itu aku bergegas meninggalkan ruang itu Aku terus berfikir siapa anak yang akan aku pilih sebagi peserta dalam ajang ini.

Waktu sudah menunjukkan jam lima sore. Aku sudah dirumah dan berberes-beres seperti biasa dirumahku. Duduk diteras depan rumah ku. Memandang lalu lalng kendaraan yang lewat disore itu.

Rabu pagi, ada rintik-rintik hujan pagi ini. Tapi rintik hujan tak membuat kami dingin semangat. Siswa-siswa pun tetap merasa hangat dengan suasana kekeluargaan.

Aku sudah memilih siswaku Nurul,.Fitri, dan Rasyid untuk ikut dalam kompetisi “pemilu- pemula”. Pertandingan cerdas cermatini akan diawali pertandingan tingkat sekolh se tingkat kota. Kami muali berlatih, untuk hari pertama anak-anak ku bagi tugas untuk menguasai materi yang berhubungan materi cerdas cermat

Hari berikutnya kami berlatih lagi. Tapi kali ini mereka berlatih dengan salaing tanya jawab diantara mereka. Tampak jelas wajah-wajah bahagia mereka. Siswa-siswa ku memang patut diacungi jempol. Mereka tidak pernah mengeluh. Mereka selalu siap. Begitulah setiap harinya, kami terus berlatih, kami yakin kaminakan menang.

Seleksi antar sekolah tingkat kota hari ini selesai, siswaku menjadi sang pemenang. Alhamdulillah, kami akan maju ketingkat berikutnya. Ku rangkul ketiga siswaku yang hebat. Kuberi selamat untuk mereka. Ada tetes air mata ku yang tak kusadari. Bahagianya aku memeiliki mereka.

Hari ini kami berlatih lagi. Kali ini merka semakin bersemangat, karena tantangannlebih berat tentunya. Terus…terus …..berlatih.

Hari yan g ditunggu telah tiba, pagi ini kami berangkat ke Medan untuk mengikuti kompetisi yang dilalsakan oleh KPU Propinsi Sumatera Utara. Dengan berpakaian rapi anak-anakku tampak siap, taka da wajah cemas yang terganbar diwajah mereka. Begitunyakindengan usaha nya. “Semoga anak-anakku menjadi pemenang”doaku dalam hati.

Sebelum berangkat tak lupa mereka meminta do’a dan restu dari guru-gurunya yang lain disekolah. Begitu santunnya mereka, bangganya aku pada mereka.

Waktu menunjukkan angka Sembilan, kami baru saja sampai ditempat. Anak anak masih terlihat santai, malah aku yang merasa gugup.

Kompeteisi dimulai. Tahapan-tahapan kami lalui. Semua berjalan lancer. Dan siswaku masuk pada babak pinal. Sekali lagi aku bangga pada mereka.

Sesi terakhir, “ayo anak-anak ku, kamu bisa”, teriakku dalam hati. Waktu terus berjalan, sampai akhirnya…..

Pengumuman pemenang, terdengar suara mikrofon dari panitia yang berada didepan kami. Semua pesrta duduk dengan tenang, walaupun hasil akhir sudah diketahui, namun tetap pengumumanlah yang ditunggu. Akhirnya …..

“juara ke dua diraih oleh MAN Binjai…..” suara dari dewan juri begitu menggema kedengaran ditelingaku.

“Alhamdulillah…..”, teriakku

Anak-anakku bersorak dan melompat-laompat kegirangan. Aku rangkul mereka. Ada tetes air mata yang jatuh dipipiku karena rasa senangdan bangga ku.

Terimakasih siswaku, terima kasih anak-anak ku, aku bangga menjadi gurumu. Kamu adalah siswa hebat yang ku miliki, Tangguh tak pernah mengeluh. Wajahmu tulus dalam usaha.

“Selamat atas prestasi mu anak-anak ibuk, semoga ini bukan yang terakhir, tapi Langkah awal untuk lebih maju lagi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post