Risna Rosida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Penyesalan Dito

Penyesalan Dito

Penyesalan Dito

Suatu hari, sekumpulan mikroba sedang berbincang-bincang di daerah kesukaan mereka, yaitu daerah yang kotor dan lembab.

Cacing berkata, “Teman-teman, hari ini aku melihat ada seorang anak yang tidak suka mencuci tangan sebelum makan” (air liurnya keluar, yachhhhhh).

Jamur pun menanggapi, “Ohh ya, ya, aku tahu anak itu, namanya Dito. Aku sangat menyukai Dito, karena dia tidak memperhatikan kebersihan badannya, hahaha….”.

Bakteri lalu menimpali, “Saya punya ide, bagaimana kalau kita datangi Si Dito, terus kita jadikan anak kesayangan kita, biar kita selalu dekat dengannya?”

Semuanya serempak menjawab, “Setujuuuuu!!”

Mereka pun beramai-ramai mendekati anak yang bernama Dito tersebut ketika dia sedang mengambil kue buatan ibunya dan langsung memakannya tanpa mencuci tangan terlebih dahulu. “Kue buatan Ibu enak! Dito suka sekali kue ini”.

Ibu yang pada saat itu melihat perbuatan Dito, langsung berkata, “Lho, kok tidak cuci tangan dulu? Tidak berdoa dulu sebelum makan, Dit?” Mendengar ucapan ibu, Dito langsung lari keluar sambil menyambar beberapa kue lagi. Ibu hanya bisa menggelengkan kepala sambil menarik nafas panjang.

Dito menikmati sisa kue yang ada dalam genggamannya di bawah pohon di belakang rumahnya. Bocah tersebut tidak sadar bahwa bakteri, cacing, dan teman-temannya sedang mencoba menerobos masuk ke dalam tubuhnya melalui makanan yang ia makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Malam hari, saat semua keluarga sudah tidur dan Dito pun tertidu lelap, tiba-tiba perutnya terasa melilit dan memaksa dia untuk bangun. Ditto merasa mulas dan harus segera ke toilet. Setelah keluar dari toilet, anak kecil itu merasa mulas lagi, bahkan lebih mulas dari sebelumnya. Dia masuk lagi ke toilet. Keluar lagi. Masuk lagi. Begitulah yang dilakukannya hingga ia sendiri merasa badannya lemas. Dengan suara lirih, Dito mencoba membangunkan ibunya. “Ibu, Ibu, tolong Dito..”

Ibu yang sedang lelap tertidur, segera bangun tatkala Dito memanggil. Masih sedikit mengantuk, Ibu berkata, “ Ada apa, Nak?” Dengan suara yang lemah Dito menjawab, “Dito sakit perut, Bu. Badan Dito lemes”.

Dengan sigap dan cekatan ibu langsung memapah Dito ke tempat tidur. Ibu lalu mencampurkan garam dan gula ke dalam segelas air dan menyuruh Dito meminum larutan tersebut. Ibu berkata dengan lirih, “Nah, ini akibatnya kalau tidak mencuci tangan sebelum makan. Kuman-kuman yang menempel pada tangan ikut masuk saat kamu memasukkan makanan ke dalam mulutmu, Nak”.

Dito terdiam sambil mendengarkan perkataan ibunya. Anak lelaki itu menyesal karena tidak mau mematuhi nasihat ibu. Dalam hati dia berjanji mulai saat ini akan selalu mencuci tangan sebelum makan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Cerpen anak yang luar biasa,...

24 Apr
Balas

Kerennn ceritanya

24 Apr
Balas

Dahsyaat!!! Share donk bu, di FB Media Guru. Ibu gabung dulu di FB Media Guru

24 Apr
Balas

Ingin lanjutannya.....

24 Apr
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Ibu dan Bapak.

25 Apr
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Ibu dan Bapak

25 Apr
Balas

Alhamdulillah, terima kasih Ibu dan Bapak.

25 Apr
Balas



search

New Post