MRT itu bu, singkatan dari Moda Raya Terpadu Jakarta" pak satpam di stasiun MRT Lebak Bulus Grab menerangkan. "Oh gitu pak" "Ini transportasi transit cepat menggunakan kereta rel listrik. Relnya ada yang di bawah tanah. Ada juga diatas bu" Telinga kami takjub. Seksama mendengarkan penuturan pak satpam. Dua gerbong MRT penuh berwarna merah. Kami tertawa, bercanda dan foto bersama tanpa perlu bertanya siapa kamu? Darimana kamu? Semua ketidaktahuan tertelan kegembiraan dan keharuan bersama. Kaos kami yang bicara. Kami keluarga MediaGuru! Saya pikir.. bersama MediaGuru seperti naik MRT pertama kali. Manis manis gimana gitu.. MediaGuru menjadi moda transportasi terpadu ide dan karya. Tapi.. MRT MediaGuru banyak tukang jualan makanannya.. Serius? Beneran? Duariuuuuus.. "Aku mau tau rasanya ada di MRT MediaGuru" kereta MRT yang kami tumpangi berbisik di telingaku. "Aku ceritain ya. Dengerin ker...kereta.. dengerin ya" "Mediaguru rasa baso aci.. eh motivasi.." "Memberi kesadaran banyak guru, akan uniknya pengalaman hidup, yang bisa dikembangkan menjadi sebuah buku. Dan akan menjadi kebaikan. Yang membangun motivasi oranglain yang membacanya" "Teeeeruuuuus..?" Celetukmu manja "MediaGuru rasa coklat eh semangaat.. rasa yang membangun percaya diri. Mengikis ragu dan galau. Seperti pil ajaib. Menjadikan kita maju terus. menulis. Terus menulis. Dan menjadi buku. Hingga buku mendarat di alamat rumah" "Oh gitu.." penasanmu makin kepo "MediaGuru rasa martabak.. eh mitra terbaik. Calon buku kita dicek kelayakannya" "Diberi vitamin oleh para editor. Diberi baju menarik. Dan diberi nama hingga ia lahir. Menjadi bayi-bayi yang menggemaskan dan menyenangkan." "Memandang dengan takjub. Inikah bukuku? Takkan terduga rasanya. Hingga bahagia menjelma jadi buliran airmata" Airmatamu ikut haru. "MediaGuru rasa mie keriting.. eh.. marketing." "Ayoo hargai karya orang lain sebelum kita ingin oranglain membeli karya kita" nah penting juga nih.. "Jangan hanya mau buku kita dibeli. Tapi belilah buku sahabat lain" Kepalamu mengangguk-angguk. Makin tertarik. "Tapi kalau saya paling suka rasa yang terakhir nih. MediaGuru rasa kompor. Haha.." "Selain ngompor-ngompori kita untuk terus berkarya.. MediaGuru rasanya hangat. Persaudaraannya menghangatkan. Kebersamaannya menghangatkan. Kehangatan cintanya luarbiasa " "Aku boleh ga ikut MediaGuruuuu?" Aku tersenyum mendengar teriakan kereta MRT. Kami turun di stasiun senayan. Ia berlari melaju ke stasiun berikutnya. Kalau kamu.. Iya kamu.. Apa rasa MediaGuru menurutmu??