Riswandi

Guru SMAN 1 Cibinong Kabupaten Bogor...

Selengkapnya
Navigasi Web
Payung (Pengayaan di bawah payung)

Payung (Pengayaan di bawah payung)

PAYUNG (PENGAYAAN DI BAWAH PAYUNG)

Payung dikenal banyak orang sebagai suatu benda yang dapat digunakan untuk berlindung. Berlindung dari air hujan dan terik matahari. Melihat pengertian dari KBBI, payung adalah alat pelindung badan supaya tidak terkena panas matahari atau hujan, biasanya dibuat dari kain atau kertas diberi bertangkai dan dapat dilipat-lipat. Sebagai negara tropis dengan kondisi cuaca yang setiap tahunnya berganti-ganti, ada kalanya musim dingin yang ditandai dengan curah hujan yang sangat tinggi, bahkan curah hujan yang sangat tinggi dapat menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Indonesia. Setelah musim hujan berlalu, masyarakat Indonesia akan merasakan musim panas, bahkan terkadang merasakan musim kemarau yang berkepanjangan mengakibatkan kekeringan di beberapa wilayah, dampaknya masyarakat kekurangan air bersih. Kondisi tersebut sering terjadi dari tahun ke tahun. Namun ada kondisi lain juga dari cuaca yang menyebabkan banyak penyakit melanda masyarakat. Kondisi tersebut tidak menentu, terkadang di pagi hari sampai siang cuaca panas, sore sampai malam hari cuaca dingin. Kondisi cuaca tersebut biasa disebut Pancaroba. Menurut KBBI pancaroba adalah peralihan musim (ditandai oleh keadaan udara tidak menentu, banyak angin besar, dan sebagainya); peralihan antara musim kemarau dan musim hujan. Dampak dari musim pancaroba adalah flu, batuk, demam. Beruntungnya sakit tersebut masih dapat dikendalikan oleh masyarakat dengan berobat ke klinik ataupun rumah sakit.

Namun ada kondisi lain yang bisa berdampak besar terhadap masyarakat Indonesia, bukan karena cuaca, pancaroba melainkan kondisi Pendidikan Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa Pendidikan sangat berpengaruh dalam kehidupan setiap manusia, tidak hanya masyarakat Indonesia tetapi seluruh masyarakat yang tinggal di dunia ini. Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik (https://kbbi.web.id/didik, 2023). Dari pengertian tersebut penulis menggaris bawahi kata pengubahan sikap. Penulis berpendapat bahwa pengubahan sikap menentukan kualitas seseorang dalam menjalani kehidupan. Kualitas setiap orang dapat dilihat dari sikap yang ditunjukkan sehari-hari. Sering sekali kita mendengar kalimat “anaknya baik banget”, bageur pisan”, tentu mendengar kalimat tersebut membuat kita menjadi senang. Tetapi bagaimana perasaan kita ketika mendengar kalimat “bandel banget”, “jahat orangnya” dan kalimat-kalimat lainnya. Tentu kalimat tersebut membuat kita jadi sedih bahkan terkadang marah.

Dari fenomena, data dan fakta di atas, penulis kemudian tertarik untuk mendalaminya melalui observasi di kelas dan di luar kelas. Penulis kemudian mengamati sikap para murid di SMAN 1 Cibinong Kabupaten Bogor. Karena beragamnya sikap dan karakter dari setiap murid. Pengamatan tersebut dilakukan selama enam bulan di tahun 2022. Langkah awal yang penulis lakukan adalah melalui proses pembelajaran di kelas, dimulai dari membuat kesepakatan pembelajaran selama satu semester, sampai membuat kegiatan pengayaan di luar kelas menjelang akhir semester.

Kondisi di dalam kelas setiap harinya berbeda, terkadang kondisi kelasnya panas, terkadang dingin, berisik bahkan sepi. Kondisi-kondisi tersebut terjadi karena beberapa alasan. Kondisi panas di kelas dapat terjadi karena tidak ada pendingin ruangan atau AC dan kipas angin, namun terkadang bukan tidak ada pendingin ruangan tetapi pendingin ruangan sedang rusak. Kondisi dingin di kelas dapat terjadi karena suhu alam yang memang sedang dingin atau musim hujan ditambah pendingin ruangan berupa AC dengan suhu yang paling kecil. Kondisi berisik dapat terjadi karena pergantian jam pembelajaran, atau sedang tidak ada guru yang masuk kelas untuk melakukan proses pembelajaran, bahkan kondisi kelas berisik apabila guru menggunakan metode pembelajaran tertentu. Lain halnya dengan kondisi sepi, sepinya kelas disebabkan karena memang sedang libur sekolah, sehingga tidak ada murid yang masuk kelas, namun terkadang juga kelas menjadi sepi karena murid yang memiliki karakter pendiam atau introvert.

Kondisi kelas yang berisik dan sepi menjadi fokus penulis dalam tulisan ini. Menarik karena penulis merasakan langsung dua kondisi tersebut, tentu kondisi tersebut juga dirasakan oleh pembaca yang budiman khususnya para guru. Kemudian dengan terjadinya kondisi tersebut membuat penulis bertanya-tanya ada apa dan mengapa? Pertanyaan tersebut perlahan-lahan terjawab setiap harinya. Terjawab disaat proses pembelajaran di kelas dan aktivitas di luar kelas. Di dalam proses pembelajaran di kelas, tentu semua guru sudah menyusun rencana pembelajaran atau yang biasa kita kenal RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) atau yang saat ini dikenal modul ajar. Modul ajar adalah istilah baru dari RPP yang muncul ketika kurikulum merdeka diberlakukan.

Modul ajar tersebut disusun sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, sehingga ketika proses pembelajaran dilakukan tercapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Nah tujuan pembelajaran yang diharapkan pada umumnya adalah agar murid-murid dapat memahami materi yang diajarkan. Selain itu agar murid-murid mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebutlah yang paling sangat diharapkan oleh setiap guru. Murid-murid mampu bersikap baik dengan sesama. Sikap yang baik akan muncul dari proses yang baik pula, dalam hal ini adalah proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik terjadi karena adanya interaksi yang baik antara guru dan murid. Selama ini, masih ada proses interaksi yang kurang baik yang dilakukan oleh guru terhadap muridnya. Seperti proses pembelajaran model kolonial, memukul murid jika tidak bisa mengerjakan soal atau tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah).

Model pembelajaran di era kolonial lambat laun sudah mulai hilang, apalagi di era sekarang ini disaat kurikulum merdeka mulai diberlakukan. Transformasi kurikulum benar-benar mengubah perspektif setiap guru dalam melakukan proses pendidikan. Guru benar-benar diingatkan kembali tentang sistem Pendidikan dari Ki Hadjar Dewantara. Yang pada intinya bahwa manusia itu adalah pembelajar sepanjang hayat sesuai kodratnya namun harus tetap diarahkan. Dalam hal ini yang mengarahkan adalah guru. Guru akan mengarahkan murid untuk bersikap seperti apa saat ini dan di masa mendatang. Sikap yang diharapkan adalah sikap baik, menolong sesama, berkata sopan, berbudi pekerti luhur.

Sikap tersebut akan terwujud jika guru memahami betul makna pendidikan dan pengajaran. Seperti yang kita ketahui bahwa dua kata tersebut memiliki makna yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai amggota masyarakat. (Kuswono, 2020). Maka sebagai seorang guru kita harus menyadari bahwa dua proses tersebut akan dilakukan terhadap murid kita di sekolah.

Proses pengajaran mutlak dilakukan secara formal di dalam kelas namun proses pendidikan bisa dilakukan di luar kelas bahkan bisa juga dilakukan di luar sekolah. Dalam hal ini penulis mencoba melakukan dua proses tersebut untuk mewujudkan merdeka belajar. Penulis berharap agar murid-murid mampu menjadi murid berkualitas dan menjadi orang sukses di masa mendatang. Tentu tidak mudah untuk anak meraih semua itu, harus melewati berbagai proses formal di sekolah terlebih dahulu. Proses formal yang dimaksud adalah mengikuti proses pembelajaran, mendengarkan guru menyampaikan materi, murid melakukan presentasi, diskusi kelompok, tugas terstruktur, penilaian formatif dan sumatif. Semua proses tersebut dilakukan secara formal. Proses tersebutlah yang menyebabkan dua kondisi yang disebutkan sebelumnya yaitu kondisi berisik dan sepi.

Menurut penulis kondisi kelas akan terjadi tergantung bagaimana guru merancang proses pembelajaran, tapi penulis ingin membedakan terlebih dahulu makna dari kelas berisik. Ada kondisi kelas berisik karena murid-muridnya memiliki sikap yang cerewet, memiliki gaya bicara dengan nada tinggi, jail dan sebagainya. Ada kondisi kelas berisik karena muridnya aktif bertanya, menjawab pertanyaan, atau memang metode pembelajaran dari guru. Tentu kondisi yang diharapkan adalah berisik karena murid antusias dalam menjawab pertanyaan atau diskusi. Lalu, bagaimana dengan kondisi kelas yang sepi, mari kita bedakan terlebih dahulu makna dari kelas sepi. Ada kelas sepi karena memang sedang libur sekolah sehingga murid-murid tidak masuk sekolah. Ada kondisi sepi karena muridnya memiliki sifat pendiam, malu berbicara, takut dan sebagainya. Ada kondisi kelas sepi karena sedang ujian atau memang metode pembelajaran dari guru.

Selama proses pembelajaran yang dilakukan penulis di SMAN 1 Cibinong, penulis kemudian melakukan sebuah kegiatan untuk mengatasi kondisi-kondisi tersebut. Kegiatan tersebut dinamakan “Payung”. Payung dalam hal ini bukan benda untuk melindungi diri dari panas dan hujan, tetapi sebuah kata singkatan. Singkatan payung yang penulis maksud adalah Pengayaan di bawah payung. Awal mula kegiatan ini dilakukan karena penulis melihat kondisi kelas yang berisik dan sepi. Kemudian tidak sengaja setiap selesai shalat Dzuhur berjamaah, penulis dan murid secara tidak sengaja memakai sepatu di kursi payung, kebetulan di sekolah ada kursi payung diletakkan di depan masjid SMAN 1 Cibinong Kabupaten Bogor. Sambil memakai sepatu, terkadang murid melontarkan pertanyaan-pertanyaan ringan dan lucu. Pertanyaannya ringan tapi memantik penulis untuk membahasnya, sehingga terkadang penulis dan murid menghabiskan waktu di kursi payung tersebut.

Ide menjadikan kursi payung tersebut menjadi tempat pengayaan muncul, sehingga penulis memutuskan melakukan pengayaan nilai di payung tersebut. Bentuk pengayaan yang penulis lakukan adalah tes lisan, pertanyaan yang diajukan dibagi menjadi beberapa topik, dimulai dari topik yang paling mudah sampai sulit. Bahkan topik yang dibahas juga kebanyakan disesuaikan dengan berita terbaru. Terkadang membahasa kasus hukum, politik dan bidang lainnya yang menjadi isu hangat di berita, sehingga murid bisa mempersiapkan diri terlebih dahulu. Penulis menginformasikan kegiatan payung kepada murid ketika proses pembelajaran di kelas. Penulis kemudian menyampaikan bahwa pengayaan dilakukan di payung depan masjid di jam-jam istirahat atau di jam pulang sekolah. Pengayaannya pun tidak dibatasi berapa kali, penulis memberikan kebebasan kepada setiap murid untuk mengikuti pengayaan. Jadi tidak ada keterpaksaan dari murid untuk mengikuti pengayaan.

Hal tersebut penulis lakukan agar murid-murid bisa mandiri dalam memutuskan sesuatu. Kesempatan tersebut diberikan sebagai upaya dalam membentuk sikap dan karakter anak. Harapannya seperti itu bahkan bisa lebih, tidak hanya sikap yang baik namun pengetahuan yang luas. Semua itu diperoleh karena terkadang pertanyaan yang diajukan random (acak). Di bawah payung yang teduh penulis melihat secerca harapan dari para murid, penulis yakin bahwa murid-murid itu akan menjadi orang sukses dan berkualitas di masa mendatang. Adapun kegiatan payung tidak hanya membahas pelajaran tapi terkadang membahas masalah pribadi yang dialami. Terkadang ada murid yang bercerita tentang masalah keluarga, masalah teman, masalah cinta dan lain-lain.

Penulis berusaha untuk menjadi pendengar yang baik supaya mereka juga nyaman, menanggapi curhatan dari setiap murid. Terkadang makan bersama di bawah payung sambil bercerita untuk menunggu bel masuk setelah jam istirahat. Dari payung tersebut muncul ide-ide kreatif dari setiap murid, dari payung tersebut ada perubahan yang terjadi. Perubahan besar yang penulis amati adalah murid yang ketika di kelas hanya diam seribu kata ternyata di payung bisa bercerita seribu kata. Murid yang ketika di kelas melontarkan kalimat-kalimat yang asal ternyata di payung bisa melontarkan kalimat berkualitas. Penulis menciptakan suasana payung yang natural, memberikan kebebasan kepada murid untuk mengekspresikan setiap ceritanya, tentu yang mengarah kepada hal-hal yang baik. Terkadang penulis juga menceritakan pengalaman pribadi penulis untuk memotivasi murid.

Payung di depan masjid akan menjadi catatan sejarah bagi murid di masa depan. Suatu saat ketika mereka sudah sukses dan kembali ke sekolah, paling tidak ada tempat bersejarah yang dikunjungi. Harapan itulah yang penulis inginkan dari adanya payung tersebut. Mereka akan mengingat proses yang pernah dilakukan selama sekolah. Supaya mereka bisa melakukan refleksi dari proses tersebut. Dari yang penulis lakukan di payung ternyata ada perbedaan sikap yang terjadi ketika proses pembelajaran di kelas dilakukan. Pembiasaan yang dilakukan di payung ternyata terbawa sampai di kelas, penulis melihat langsung perubahan tersebut, murid yang diam di kelas sudah tidak diam. Murid tersebut sudah berani berpendapat, menjawab pertanyaan. Sedangkan murid yang sering melontarkan kalimat asal di kelas berubah menjadi kalimat berkualitas. Perubahan tersebut terjadi tentu karena adanya keinginan, pengamatan, pembelajaran dan proses yang dilakukan dengan tulus, berawal dari kursi payung menjadi kursi kesuksesan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya

04 Jan
Balas

keren coy @vinn__26

04 Jan
Balas

keren coy @vinn__26

04 Jan
Balas

keren coy @vinn__26

04 Jan
Balas

keren coy @vinn__26

04 Jan
Balas

keren coy @vinn__26

04 Jan
Balas



search

New Post