Rumahku kini begitu sepi. Tak ada satupun yang melirik betapa indahnya rumahku ini. Betapa canggihnya teknologi yang menguasai sistem dirumahku. Kamu hanya memandang dari sisi terburuk diluarnya saja. Tanpa kamu tahu bahwa aku sungguh bahagia jika kamu datang mengunjungiku. Bahkan aku akan melayanimu dengan ketulusan hatiku. Memberikan apa yang kamu minta. Mengadakan apa yang kamu inginkan.

Ah, aku tidak pandai lagi bercakap denganmu. Kamu terlalu sibuk dengan duniamu saja. Padahal kamu menjadi dirimu hari ini, itu semua tidak lepas dari apa yang kamu cari dan dapatkan dari rumahku ini. Kamu terlalu sombong hari ini, melirik saja tidak, apalagi menyapaku.

Sudahlah, aku tahu kamu sekarang sudah sukses dari padaku. Aku tahu kamu sekarang telah memiliki duniamu sendiri. Aku tahu, dan aku tahu semua tentangmu.

Dulu, betapa dengan deraian airmata kamu datang ke rumahku hanya untuk perpanjangan namamu, padahal esok jika kamu matipun itu semua tidak akan kamu bawa. Sekarang, beginikah perlakuanmu terhadapku ? Sungguh, tidak adanya rasa belas terimakasihmu kepadaku.

Tenanglah, aku tidak butuh itu. Semua itu tidak akan aku risaukan. Kamu akan tetap menjadi temanku sampai kapanpun. Kapanpun kamu ingat aku, datanglah, aku akan selalu melayanimu dengan baik.

Jika aku boleh memilih, aku akan memilih menyendiri dalam keramaian, dari pada berkoar dalam kesepian. Karena inilah rumahku, disini temanku banyak, ilmu pengetahuan dan ilmu-ilmu lainnya. Perpustakaan.... ternyata berteman dengan ilmu aku merasa bahwa segalanya bisa dilakukan. Dan melakukan semua ini aku tak butuh perpanjangan nama yang bertubi-tubi.

Inilah rumahku, mana rumahmu ???