CERITA DI BALIK IKUT SELEKSI CALON PELATIH NASIONAL DAN PROVINSI PKB PAI

( Kisah Nyata Rita, S.Ag)

Bagian 2

Sesampai di labor TIK SMP 2 Sawahlunto, waktu sudah menunjukkan pukul 09.45, lima belas menit lagi waktu ujian akan dimulai, penulis langsung masuk zoom meeting melalui HP, sedangkan komputer sudah ready untuk ujian, selama ujian kamera harus tetap diarahkan ke meja komputer tempat ujian, tidak boleh ada benda lain di meja kecuali nomor ujian dan KTP.

Penulis baru ingat kalau tidak ada membawa nomor ujian yang diprint out, sengaja penulis tinggalkan di sekolah, karena hati sudah bulat untuk tidak ikut ujian tulis. Maka dengan senang hati ibu pengawas yang tidak ujian hari itu mencarikan tempat untuk memprint kartu ujian yang dibutuhkan sebagai persyaratan ikut ujian tulis.

Tiba saatnya ujian, penulis membaca soal dengan seksama, rasanya tidak terlalu sulit, tapi butuh konsentrasi dan analisa yang tepat untuk menjawab soal-soal, karena pilihannya  beda-beda tipis, karena terlalu santai dan membaca berulang-ulang untuk memastikan jawaban yang tepat, akhirnya waktu habis sedangkan soal baru 65% selesai.

Penulis tidak kecewa, itulah yang bisa penulis lakukan, penulis tidak berharap banyak untuk hasilnya, kalau lulus Alhamdulillah itu betul-betul pertolongan Allah dan izin-Nya, kalau tidak lulus penulis tidak akan berkecil hati, karena memang penulis dari awal sudah pesimis dengan kemampuan yang dimiliki 

Hari Rabu dini hari tanggal 28 Oktober 2021 keluar pengumuman di akun Siaga menyatakan bahwa penulis lulus ujian tulis dan langsung suruh cetak kartu ujian untuk tes wawancara. Penulis dapat giliran Tes wawancara Ahad tanggal 01 November 2021.

Bersambung....