Bias Sinar
Pijakan kaki melambat. Pusaran waktu terhenti. Bias-bias asa turuni tangga satu persatu temui takdirnya. Semakin jelas arah angin menerbangkannya. Semakin terlihat batas fatamorgana.
Siluet rona membidik goresan buana. Terangkai sepenggal tanya. Melambung atau melerai debarnya. Berjalan atau berhenti menikam. Buih mimpi porak. Anyaman sepi teriak. Pudar warna langit hilangkan jingga. Menjinjing perdebatan masa.
Garis-garis pandang memisah. Lukiskan tawa tanpa renyah. Sunggingkan senyum sembunyikan ruhnya. Lambaian tak kekal menyapa. Menggenggam tapi lepaskan hangatnya. Seribu pesan tertangkap pada seribu kata. Tak ada sinar sebenderang kejora.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi Bunda selalu indah dan memesona. Sukses selalu dan barakallahu fiiik
Terimakasih kunjungannya bunda Pipi, barakallahu fiik, sehat dan sukses selalu buat bunda dan keluarga.