Hujan di Akhir September
Kencang suara angin berdesir keras. Bising suara menggerus habis siang. Berkeping-keping air nya jatuh membasah. Menyender gantungan awan pada pucat kolong langit.
Terkayuh roda menggelinding pelan. Menggigil lewati kecamuk sunyi. Barangkali segelintir asa belumlah pergi. Dikepalnya rindu tanpa henti. Menerjang derasnya, melampoi gemuruhnya.
Mungkin hanya sia-sia akhirnya. Karena tetesnya tak pernah mengerti artinya. Dicelupnya memori dalam lambung hayal. Teriakkan debarnya, lengkingkan getarnya mengecup romansa masa.
Hujan masih bernyanyi riang. Dan semakin pengap rona tertepuk derainya. Disekanya genangan menerpa. Mungkin kan hilang risaunya atau hanya sebentar menghindar dari cemasnya. Menggendong bercak-bercak letih dikeningnya. Bertahan mengunci nyala amora.
Candi, 27/09/20
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Tetap semangat, Bunda
Semangat pak Dede, terimakasih kunjungannya, salam hormat dan sehat selalu.
Ini keren, loh....
Terimakasih apresiasinya bunda, salam hormat sukses selalu buat bunda dan keluarga.