Alam (387)
Kuntum bunga yang dijaga tak kunjung mekar
Menghangat dalam kurungan
Tak kunjung beralasan
Maka nantikan layu menghampiri perlahan
.
Ketika baja kuning berjalan
Tanpa ragu panik menghampiri
Penghuni bumi yang hijau
Kabur kesana kemari
.
Alam bersedih
Ulah manusia begitu menyiksa
Beraga tanpa jiwa
Berbuat tanpa maklumat
.
Wadah air terkuras
Diganti air yang turun dari hujan yang deras
Kemudian manusia mengutuk alam
Dan alam, hanya bisa diam
DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisinya Keren penuh Makna. Semoga sehat dan sukses selalu buat Ibu bersama keluarga tercintanyaSalam Kenal dan Izin Follow