Pada sebuah acara evaluasi praktik pembelajaran guru, beberapa guru ditanya tentang bagaimana keberhasilannya dalam membimbing siswanya. Guru A berkata, satu kelas siswa yang mengerjakan tugas darinya, ternyata tidak ada yang mencapai ketuntasan. Begitu diberikan penjelasan materi. hasilnya masih tetap sama. Lalu guru B, menurut saya memang siswa sekarang berbeda konsentrasinya dengan siswa dulu. Jadi hasil belajar juga tidak maksimal seperti yang diharapkan.

Pernyataan kedua guru di atas mewakili guru-guru. ketika ditanya, dan mereka menyampaikan kekurangberhasilan pembelajaran berasal dari siswanya. Mulai dari siswa tidak fokus, malas, tidak memahami materi, dan kurang menghargai guru. Dengan kondisi siswa seperti ini guru merasa sulit untuk melanjutkan pembelajarannya. Karena harus menyediakan waktu untuk mengkondisikan kelasnya. Akibatnya guru tidak banyak waktu untuk melaksanakan praktik pembelajarannya.

Dari berbagai pernyataan guru tentang siswa ini, apakah benar penyebab utama ketidakberhasilan pembelajaran akibat dari berbagai respon siswa di atas? Bukankah sebaliknya, bahwa respon-respon negative dari siswa itu muncul akibat dari kegagalan praktik pembelajaran guru. Sebagaimana dikatakan bahwa sesungguhnya gurulah yang menjadi penentu keberhasilan dalam pembelajaran.

Untuk mengetahui seperti apa peran guru dalam mengelola pembelajarannya terlihat dari perencanaan pembelajaran yang dirancangnya. Seorang guru harus memiliki kompetensi dalam perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Dalam merancang perangkat pembelajaran ini guru harus jeli bagaimana menghidupkan kelas dengan inovasi dan kreatifitasnya.

Jika perencanaan pembelajaran di rekayasa sedemikian rupa. Pada tahap-tahap kegiatan pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif, tentu dampaknya akan terlihat dari respon siswa. Karena guru telah membaca kondisi kelas dan sekolahnya sebelum rancangan dikembangkan.