CAHYA, CITA-CITAMU JADI POLISI
Sudah sekian lama pembelajaran DARING semester ganjil berlangsung, Cahya anak perwalianku tak kunjung muncul. Tak juga pada saat LURING di Madrasah dimana para siswa yang tidak memiliki handphone atau terkendala jaringan berkesempatan untuk meminta lembar materi dan tugas yang diberikan oleh guru-guru mata pelajaran selama seminggu ke depan.
Aku sebagai wali kelasnya mencoba mencari informasi dari teman-temannya dan kudapatkan lah nomor whatsapp nya. Ku coba menanyakan kabarnya dan menyapanya dengan nada bersahabat ke dalam chat whatsapp nya, dan dia pun meresponnya dengan santai.
“Maaf buk, saya kagak ada kabar soalnya kagak punya paket buk”, begitu dalihnya. Padahal kalau tidak punya paket dia seharusnya datang ke Madrasah di saat LURING setiap minggunya.
“Ya sudah, gak apa-apa, yang penting mulai sekarang ikuti pembelajaran DARING dengan sebaik-baiknya atau datang ke Madrasah setiap hari selasa untuk mengambil lembar materi ya”, timpalku.
“ pasti buk”, janji Cahya kepadaku.
Aku memasukkan kontaknya ke whatsapp grup kelas. Aku pun memintanya segera menghubungi guru- guru mata pelajaran untuk menyelesaikan tugas-tugas belajarnya yang sempat tertunda dan segera bergabung ke google classroom setiap mata pelajaran.
Ping… bunyi notifikasi whatsapp terdengar. Rekan kerjaku mengirimkan screenshoot status whatsapp Cahya kepadaku. Status yang berisi obrolan santai sedikit menggoda dengan teman perempuannya.
Sedikit kesal aku kepadanya, karena waktu aku memintanya untuk datang ke Madrasah pada hari selasa, dia tak terlihat batang hidungnya. Ku coba menanyakannya via whatsapp dan dengan santai dia mengatakan “Saya lupa buk”, Sementara handphone nya selalu online dengan seringnya berganti status di whatsapp nya.
Aku pun mencoba meminta klarifikasi kepadanya. Dengan nada “pura-pura tidak tahu”, aku pun memulai obrolan. Kutanyakan siapakah anak perempuan yang ada di dalam chatingan tersebut.
“Cahya, kenapa hari selasa kemarin gak datang ke Madrasah. Ibu mencari-cari ke sana kemari, tapi Cahya gak keliatan”. Ku mulai percakapan dengan nada bersahabat.
“Maaf, saya lupa Buk”. Timpalnya.
“Atau jangan-jangan Cahya sibuk chating sama cewek”, Waah kalo bener begitu, Cahya harus siap-siap tidak naik kelas atau pindah dari MTs”. Aku membalas chatnya.
“Astagfirullah buk, kagak gitu juga buk. Aku lagi ngerjain tugas banyak banget, belum lagi bantu orang tua”. Kelitnya.
“Baguslah kalo begitu. Laki-laki calon imam, harus berkualitas dalam segala hal, termasuk kualitas keilmuannya. Dan ilmu itu harus diusahakan. Okay ya Cahya…”. Sambungku.
“Iya buk, satu kali lagi aku minta maaf kalo aku ketinggalan pelajaran”. Jawab Cahya seperti sudah menyadari kesalahannya.
Aku pun menyambung percakapannya: “btw, teman chating Cahya yang namanya Dede itu anak sekolah mana ya?”.
“Oh itu anak SMP buk”; Itu mah cuma tetangga”; anak Bapak Tono buk satu SD sama aku”. Jelasnya.
“Pacar ya?”
“Pacar dari mana coba buk”. katanya.
“Dari anak tetangga, kata Cahya”. Timpalku sambil tertawa. Lucu juga nih anak.
“Yaelah buk aku mah kagak pacaran buk, lagi fokus ngurusin kambing buk”; lagi fokus sama masa depan”. Balasnya.
“Ya bagus, memang harus fokus sama masa depan kan?”
“Iya buk, cita-cita orang tua aku tuh kepengen jadi polisi”; abis sekolah SMA langsung dicalonin jadi polisi ama ayah”. Sambungnya pula.
“Ok lah percaya. Pesan ibu jangan dulu pacaran ya, takut gagal fokus nanti, taruhannya masa depan..”. Aku sedikit menasehatinya.
“Siap buk”; Nomor ibu belum aku save dari WA aku buk”; “Bu Rita sehat kan?” balasnya dengan manis.
Aku pun tertawa geli. Cahya, Cahya… si calon polisi yang lucu.
Semoga cita-citamu tercapai kelak…
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Lucu, calon polisi, semoga terkabul cita-citanya, keren Bu, walau di suruh tapi mau, insya Allah terkabul, aamiinSukses selalu ya bu
Hehe, iya Bu yelli, sekarang dia lumayan ada tanggung jawab belajarnya..