Malam ini saya benar-benar harus jadi pendengar yang baik. Kaka Fey lagi semangat-semangatnya bercerita sambil menggambar tokoh dan setting yang diceritakannya. Dengan setia saya mendengarkan ceritanya. Tidak lupa saya ambil foto dan videonya juga.

"Nanti kirimin ke adik sama Ozan ya?" Pintanya kepada saya agar dikirimkan kepada sepupunya.

"Kirim juga sama teman-teman dan Bu Guru ya mah," lanjutnya.

"Okay, siap"

Terdengar suara panggilan azan Isya, saya izin salat dulu. Iya pun membolehkan dengan syarat jangan lama-lama katanya. Pergilah saya ke kamar untuk salat, tidak lama kemudian dia pun menyusul masuk ke kamar untuk memastikan kalau saya tidak lama salatnya. Saya pun meminta untuk menunggu di atas tempat tidur

"Ah kayaknya bosan nih nunggu disini," ucapnya. Keluarlah dia. Namun tidak lama dia masuk lagi dan berdiri dihadapan saya yang sedang salat sambil memperlihatkan buku catatannya, sangat mengganggu kekhusuan tapi mau bagaimana lagi. Setelah selesai salat fardhu saya bilang salatnya belum selesai dan akan salat lagi.

"Satu kali lagi aja ya, janji. Awas kalau banyak-banyak." Saya pun tersenyum mengangguk. Dia pun setia menunggu hingga selesai salat. Begitu selesai dia langsung menarik saya keluar dan meminta saya untuk mendengarkan ceritanya.

"Mama dah siap. Ayo cerita." Pinta saya mengingat waktu sudah mulai beranjak pukul 09.00.

Dengan semangat dia pun mulai bercerita. Kali ini bukan satu setting saja yang diceritakan, ternyata dia menyambungkan cerita dari setting satu ke setting berikutnya yang dia gambar berlembar-lembar di buku catatannya.

Alhamdulillah, Robbi hablii minasholihiin, Robbi hablii min ladunka dzurriyyatan toyyibatan innaka samii'u du'a.