Rita Yuliantini

Bekerja sebagai guru Bahasa Inggris di MTs. Negeri 2 Lebak,Banten...

Selengkapnya
Navigasi Web
Macet Parah Di Jalur Tempat Wisata
Source: whatsapp

Macet Parah Di Jalur Tempat Wisata

Seperti anak kecil yang mendapatkan sekantong mainan baru, kini warga Indonesia khususnya umat muslim girangnya bukan main. Lebaran kali ini dibolehkan mudik.

Tradisi mudik tidak akan hilang dari umat muslim. Meskipun harus merogoh saku cukup dalam dan berdesak-desakan di dalam angkutan umum plus jalanan yang macet cukup parah, demi bertemu sanak saudara di kampung halaman, mereka rela serela-relanya.

Ya, memang ada rasa yang luar biasa tidak biasa dirasakan oleh setiap pemudik. Apalagi setelah kurang lebih dua tahun tidak bisa mudik tersebab terhalang pandemi, rasanya semakin luar biasa saja. Kerinduan yang tersimpan lama akan membuncah, meruah di tengah-tengah berkumpulnya keluarga besar.

Seiring tradisi mudik, hadir juga tradisi wisata bareng keluarga. Selepas idul Fitri, biasanya orang-orang membuat rencana pergi ke sebuah tempat wisata. Kondisi ini pun menyebabkan jalanan menjadi macet macettoz.

Bagi orang-orang yang akan berwisata atau pemudik yang akan melakukan arus balik melewati jalur tempat wisata perlu bersiap siaga menghadapi segala kemungkinan di jalan. Membawa persediaan makanan dan minuman yang cukup juga kantong kresek atau apapun yang mungkin akan dibutuhkan selama di dalam perjalanan adalah usaha yang harus dipersiapkan sebelum berangkat. Jangan lupa juga untuk mengisi full bahan bakar kendaraan pribadi kita.

Jalur Sukabumi-Cisolok atau sebaliknya macet parah. Sebenarnya jalur ini sudah biasa macet setiap pasca lebaran karena jalan ini merupakan jalur wisata. Saat ini, macetnya lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Tentu karena banyak pemudik atau wisatawan yang haus refreshing setelah dua tahun berlalu.

Pasca lebaran kali ini, ternyata tidak hanya jalur sukabumi-Cisolok saja yang macet. Kampung Bayah, tempat saya tinggal pun kini terkena macet. Jalur wisata Pantai Sawarna macet. Belum lagi tempat parkiran di setiap tempat wisata, padat kendaraan dan ramai pengunjung. Di sepanjang perjalanan pantai dipadati pengunjung. Ramainya luar biasa.

Termasuk juga di Jalan Bayah-Malingping atau sebaliknya merupakan jalur wisata pantai. Jalur menuju pantai Bagedur dan Binuangeun padat kendaraan. Orang berduyun-duyun berwisata ke pantai sekadar untuk menikmati semilir angin sejuk, berenang, berfoto ria atau makan-makan di pantai bersama keluarga besar, sehingga jalanan full kendaraan dari kedua arah.

Jarak Bayah-Malingping yang biasanya dapat ditempuh selama kurang dari satu jam, tadi siang saat saya melakukan perjalanan kesana, memakan waktu hingga dua jam. Parah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kereeen ulasannya, Bunda. Salam literasi

04 May
Balas

Alhamdulillah. Terima kasih Pak. Minal Aidin wal Faidzin.

04 May



search

New Post