Pagi-pagi buka grup WhatsApp keluarga, Bibi (Tante) yang berangkat pulang kembali ke Bandung pada pukul 21.10 tadi malam, masih terjebak macet di pelabuhan Ratu hingga pagi ini, padahal normalnya pagi ini harus sudah tiba di Bandung. Tapi kendaraan nagen (tidak bergerak) hampir setiap per dua puluh menit. Pun demikian dengan sepupu-sepupu saya. Semuanya terjebak macet di pelabuhan Ratu. Astagfirullahal 'adziim.

Dahsyatnya lautan kendaraan dan manusia di jalanan dan antusiasme manusia dalam mengisi liburan pasca lebaran begitu meruah. Semuanya turun ke jalanan menuju tempat wisata bercampur dengan orang-orang yang akan pulang kembali ke rumahnya di perantauan sehingga terjadilah kemacetan parah dan panjaaang.

Disinilah kesabaran setiap pengguna jalan diuji. Tak perlu marah dengan keadaan. Toh keadaan ini diciptakan oleh manusia itu sendiri. Nikmati perjalanan dengan terus melantunkan doa, dzikir dan salawat akan membuat kondisi sedikit lebih tenang dan mendapat pahala tentunya.

Untuk para pengguna jalan yang terjebak macet, semoga diberikan kesabaran, dilancarkan kembali perjalanannya dan selamat sampai tujuan.