Menghadapi mas baligh anak perempuan baru pertama kali aku rasakan dua hari yang lalu, ketika si uni anak perempuan ku menduduki bangku kelas 5 SD ini memasuki masa baligh nya, Haid hari pertama nya bertepatan pada hari senin subuh, ketika ia mau sholat subuh bersuci dan hendak berwuduk ternyata sudah ada noda merah di celananya, untuk saja anakku ini menempuh pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah, ia sudah belajar fikih sehingga dia sudah tau masalah haid, malahan adeknya yang baru mendudki kelas 3 MI ini juga sudah tau masalah Haid. si uni menceritakan sama adek kemudian adek yang bilang sama aku umminya.

persiapan yang harus di lakukan adalah menjaga kestabilan emosinya jangan dia merasa takut walaupun secara teori dia sudah tau namun kenyataan baru hari ini dia alami, karena anak berumur 10 tahun ini masih takut melihat darah luka apalagi ini darah langsung keluar mengucur dari tempat yang sangat sensitif ini. jadi kita sebagai orang tua mendampingi dan memberi ilmu bagaimana cara memasang pembalut, sekali berapa pembalutna harus diganti, selalu memberi suport, memberi perhatian, menanyakan adakah keluhan merasa nyeri pinggang, sakit perut dan sebagainya, sealu di kontrol bahkan makannya pun kita kontrol jangan sampai telat makan karena nanti menimbulkan ketidak nyamanan dan menimbulkan stres. kemudian kita mengingatkan kembali bahwa dia sudah baligh berarti ibadahnya itu sudah di hitung untuk dirinya sendiri dan juga sudah di hisab untuk dirinya, jangan lali lagi sholat dan ibadah-ibadah lainnya.Tidak boleh lagi aurat terbuka atau dilihat oleh bukan muhrim kita. Buat dia nyaman curhat dengan kita