Menggemakan Literasi untuk Bekal Generasi
Menggemakan Literasi untuk Bekal Generasi
Oleh: Rizka Khairani Hasibuan
Contoh merupakan sekolah bagi umat manusia
( Edmund Burke)
Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani
( Ki Hajar Dewantara)
Sebagai salah satu tenaga kependidikan, guru seharusnya memberi keteladanan yang baik untuk anak-anak didik, teman sejawat dan masyarakat sekitarnya. Digugu dan ditiru, begitu khalayak ramai menyebut. Tindak tanduknya sering menjadi perhatian dan menjadi contoh terutama pada anak-anak didik.
Salah satunya dalam kegiatan literasi. Saat ini, hal ini sangat diperlukan dalam meraih prestasi dan kesuksesan. Artinya, generasi muda sangat dituntut untuk cerdas dan terampil dalam literasi. Ini adalah salah satu bekal utama yang harus dimiliki. Jadi, secara otomatis guru merupakan salah satu sosok teladan literasi yang sebenarnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) V, literasi memiliki beberapa makna. Pertama, kemampuan menulis dan membaca. Kedua, pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu. Ketiga, kemampuan individu dalam mengolah informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup.
Oleh karena itu sering terdengar adanya istilah literasi sains, literasi digital, literasi finansial, literasi spiritual dan lain sebagainya. Karena semua itu merupakan bagian dari langkah untuk berprestasi, memiliki kecakapan hidup dan meraih kesuksesan di masa depan. Cita-cita apa pun yang akan dikejar, tidak lepas dari kegiatan baca tulis dan kemampuan mengolah informasi.
Sehingga literasi ini dianggap penting. Karena dengan ini generasi muda bisa dengan mudah menempuh berbagai jalan menuju impian dan cita-citanya. Generasi yang mampu bersaing dalam pengetahuan dan teknologi adalah generasi yang literat. Merekalah kelak yang unggul dan kompeten dalam pembangunan negara ini.
Sebagai seorang pendidik sudah menjadi kewajiban saya mengarahkan anak-anak didik untuk gemar membaca juga terampil menulis. Dengan cara, menjadi contoh teladan dalam hal ini, tepatnya aktif menggemakan literasi.
Saya sangat setuju dengan sebuah kalimat bijak yang mengungkapkan bahwa, “satu contoh baik lebih baik dari pada seribu nasihat.” Apalagi, literasi bukan sekadar perintah menteri pendidikan saja. Melainkan langsung perintah dari ALLAH SWT., sebagaimana tercantum dalam Al Qur’an tentang membaca pada (QS : Al-Alaq: 1-5) dan tentang menulis ( QS Al-Qalam: 1).
Keduanya merupakan jalan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk kebaikan umat manusia sekarang dan yang akan datang.
Tidak lupa juga saya sampaikan kepada anak-anak didik tentang manfaat gemar membaca dan menulis. Antara lain, meningkatkan daya ingat, melatih konsentrasi, menghilangkan stres dan lainnya. Dalam hal membaca, sebagian dari mereka sudah memahaminya. Namun untuk kegiatan menulis, masih menjadi PR saya ke depan bagaimana memotivasi dan mewadahinya.
Langkah pertama saya untuk itu, masih sampai menjadi “guru penulis”. Dengan karya tulis, saya ingin menginspirasi anak didik dan orang-orang di sekitar saya tentang literasi menulis. Alhamdulillah ada MediaGuru yang menjadi salah satu wadah tempat saya mengembangkan diri dan menggali ilmu sebanyak-banyaknya.
Impian saya ke depannya, bisa menyediakan taman bacaan yang menarik untuk anak-anak dan orang dewasa. Mengajak mereka untuk gemar dan terampil membaca dan juga menulis. Saya ingin menjadi salah satu dari mereka, Pejuang Literasi. Mampu menebar manfaat bagi orang banyak dan alam sekitar, ditengah maraknya kegiatan media online yang berakibat negatif bagi tumbuh kembang anak.
Semoga beberapa ilmu yang saya dapat dari pengalaman menulis, dan mengikuti kelas menulis, dapat saya terapkan di sekolah dan di daerah. Jika selama ini saya hanya bisa mengajak anak-anak untuk banyak membaca, sekarang menghadirkan buku-buku bacaan menarik bagi anak-anak telah saya rintis. Salah satu buku kumpulan cerita anak telah terbit. Insyaallah, menyusul buku-buku anak-anak lainnya.
Lewat buku tersebut saya menyuntikkan nilai-nilai akhlakul karimah dan dengan Izin-Nya menjadikan mereka generasi literat adalah visi-misi saya ke depan. Mereka, generasi muda adalah aset agama dan bangsa ini. Semoga ALLAH SWT memberi kemudahan, aamiin.
#T194
#T365
Riwayat Penulis
Penulis adalah Rizka Khairani Hasibuan, salah satu Guru di SMP N 1 Barumun Tengah Padang Lawas, Sumatera Utara. Lahir pada 24 Februari di Sipirok, Kota kecil di kaki Gunung Sibual-buali. Jika ingin menyapanya, bisa lewat email [email protected] dan WA: 081367670824
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bunda, smg terpilih.
Aamiin,, terima kasih Bun
Keren Bun semoga lolos..
Aamiin, terima kasih doanya Bu
Keren, smg lolos ya bu
Semoga sukses bu. Aamiin
Aamiin, terima kasih Bun
Keren Bunsay
Mantap say...semoga masuk nominasi... semangat... salam literasi
Aamiin, salam literasi Bun
Keren bu,,,mantap artikelnya sangat menginspirasi.
Keren Bunda, semoga lolos lagi ya.
Mantap bu Rizka, semoga lolos
Aamiin,, terima kasih doanya Bu
Sudah difollow bu Rizka. salam sukses
Terima kasih Yah Bu
Mantapo..anada sungguh pejuang literasi sejati nih..salut..ini haruslayak masuk buku antologi ..salut
Semoga menjadi pemenang bunda cantik
Aamiin, twrima kasih doanya Bun
Semangat! !!
Mantap dan inspiratif, semoga lolos lagi bu
mantap Bu can semoga masuk yang terbaik. udah saya follow bun..
Good job!!! keren usahanya Mbak Rizka. Bisa jadi contoh nih,,,,Salut
Mantap... sukses bu
Keren bun..moga menang.. salam sukses selalu
Benar adanya memberikan contoh adalah teladan utama bagi pembelajaran.Semoga kita bisa menjadi pemberi contoh baik itu