Rizkha N. Latifah

Pebelajar, tertarik pada hal penuh kebermanfaatan (seperti menulis di gurusiana ini :) ) ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pertemuan Api dan Cahaya di Hujan Petang
Credit By Google

Pertemuan Api dan Cahaya di Hujan Petang

Tantangan Menulis Hari ke-47

Selasa, 23 Juni 2020

#TantanganGurusiana

Kemerlip cahya menabiskan kisah

Sesaat mengkilat-kilat menyapu rona

Awalnya hanya tarian tetes basah

Sebatang biji korek menyala tersapu

Meredam panas dan kilap

Gerimis petang seolah tak mau terhenti

Terjadinya bukan kar'na sengaja

Atas ribuan lafadz terlisan

Berdiri tegak membentang badan

Seketika lautan api menyala-nyala

Membakar badan gersang ini

Tersiram segar menguasai badan

Kerisik berganti cokelat emas

Arenanya menggelegar

Suaranya mengetar tegar

Persaksian kilauan-kilauan cahya

Kilat secepat dapat tampilkan atraksi

Seolah kembang api alami ruak

Teriakkan kegelisahan hati hujan petang

Tidak sampai dengan itu

Kembali pertemuan lautan api dan kilatan cahya

Dari taburan api di badan

Kilatan cahya menggantung

Laik percakapan dua insan bersabtu

Bersama untuk bersatu

Membelah dalam juntaian dari kekilauannya

Membentuk satuan galaksi di hujan penghujung tahun yang petang

Blitar, 30 Desember 2016

Jumat Taat

Penghujung petang dan tahun

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Taburan cahaya menyambut hari baru..

23 Jun
Balas

Benar sekali Ibunda

23 Jun

Bagus puisinya..Kerennn...saya suka

23 Jun
Balas

Terima Kasih Bun, Bu Erida selalu aktif berkomentar membangun untuk saya lebih semangat menulis lagi terima Kasih Ibu...

23 Jun

Bagus puisinya..Kerennn...saya suka

23 Jun
Balas

Selalu memesona..diksinya yang belum.bisa aku coba

23 Jun
Balas

Bahasa kias panjenengan di cerpen niku Bun yang saya belum bisa mencoba juga Bun, njenengan ahli hikmah dalam kisah yang bikin saya mesti baper baca cerita. Gaya khas tak boleh disamakan katanya hehehe

23 Jun

wow.. indah sekali

24 Jun
Balas

Terima kasih buu

29 Jun



search

New Post