Tantangan Menulis Hari ke-68

Selasa, 14 Juli 2020

#TantanganGurusiana

Rasa dan Karsa bercampur aduk melebur menjadi padu. Ketetapan dan pilihan adalah kepastian. Bukankah semua kejadian adalah atas izin dan kuasa Tuhan. Dari dua hari yang lalu pergulatan hebat pada lahir dan batin. Secara dhahir aku tersenyum batinku berkecamuk. Meragukan segenap doa yang terlafaz. Menghembuskan kekuatan pedih menjelma kepekaan tentang yang tiada mungkin. Ketergesaan dan pemalsuan harapan merongrong. Sedang aku tertegun memandang segenap asa dan lukisan tawa sanak keluarga. Yang aku tahu ini ialah kenyataan.

Berharap tidak terlalu. Dari awal kan sudah tiada niatan melalui semua ini. Kebenaran yang ada hanya pada akhir. Karena benar terajut pada hikmah yang nyata. Tuhan tidak pernah melupakan perjuangan. Tuhan meracikan segenap Peristiwa tanpa melukai. Sesuatu yang tertangkap buruk membujuk diri untuk selalu tafakur. Bahwa yang buruk sebenarnya tak ada. Yang ada hanya bungkus permen yang di dalamnya terasa enak dan indah. Okay aku dapat hadiah dengan bungkus, ya Keren.

Terima Kasih Tuhan! kuasa dan segala rasa ini adalah mukjizat. Bagiku pertolonganMu Nyata dan indah dari segala hikmah. Sungguh keterburu dan ketergesaan adalah saudara makhlukMu berpanggil Setan. Tuhan, Terima Kasih ya... Masih engkau berikan surga dalam lingkaran dekatku bahwa segala sesuatu yang aku anggap duniawi dan baik tenyata tidak untukku. Benar, berkah dan berhikmah mengajakku akan bentuk syukur pada kebermanfaatan diri. Tak ada yang perlu aku raih lagi selain pengabdian dan perjuangan. Pengorbanan tanpa niat ibadah terasa susah pada semua tindakan. Dengan niat ibadah yang berat terasa lebih mudah. Terima Kasih Tuhan.. Sekarang tak ada lagi kata "Dunya". Sungguh! kedua surgaku masih nyata, kedua amalan dan separuh rusukku masih patut diperjuangkan.

Blitar, 14 Juli 2020