Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web

Kini Silaturrahmi Hari Raya Hambar

Entah saya aja yang merasa kalau media sosial membuat silaturrahmi hambar. Saya merasa khusus yang merayakan hari raya di Aceh, tidak sama seperti saya dulu saat masih kecil, sekitar tahun 90an. saat media sosial belum ada wujudnya seperti sekarang. Jangankan media sosial, telp saja harus ke wartel(warung Telkom).

Dulu orang memastikan untuk meminta maaf hari raya itu harus tatap wajahnya. Harus ketemu. Silaturrahmi jaman dulu itu terasa. Tidak hambar. Terutama keluarga dekat, Kerabat dan ada hubungan saudara. Guru dan murid, santri dan tengku/ustaz. Sekarang perasaan saya hambar. Orang cukup minta maaf, ucapan lebaran, silaturrahmi dengan pesan Wast app. Facebook, Twitter dan lainya. Memang wujud silaturrahmi nya ada dan terasa dekat, tapi hambar.

Media sosial memang memudahkan manusia era modern dan era digital untuk menyambung silaturahmi yang terputus. Tapi sudah melemahkan kekuatan silaturrahmi sesungguhnya. Ada cerita dan senyum yang hilang, ada keakraban yang telah di jauhkan oleh kecanggihan media sosial. Orang minta maaf dan yang memaafkan kadang tidak masuk ke hati. Hanya sebatas huruf dan kalimat yang mempesona di layar android. Beda dengan ketemu orang, lalu minta maaf, bahkan ada yang meneteskan air mata. Karena nanti di akhirat bisa jadi tidak jumpa.

Begitu juga dengan gaya hidup individualis kental terlihat. Orang hanya datang silaturrahmi sama atasannya saat lebaran.karena prioritas didatangi kerumah ada jabatan. Yah ada kepentingan pastinya. Justru tetangga dan saudara dekat tidak dikunjungi. Ini terlihat ada yang kurang dari apa yang diajarkan oleh Rasulullah. Nabi menganjurkan kita supaya memuliakan tetangga. Juga memuliakan tamu siapapun yang datang. Tidak dibatasi oleh status sosial. "bek sampe trok ureng gasin neu boh ie sirop 66, ban trok awak rayek ka sirop cap patong, tat na teuh".

Solusi nya kita masih bisa silaturrahmi dengan media sosial dan bisa juga datang kerumah. Ya saling mengunjungi dan saling meminta maaf. Semoga saat kita pulang ke Akhirat tidak tidak hutang dosa dengan siapapun. Jelas dalam Islam, seorang diperintahkan bersilaturahmi, terutama di hari raya ini. Bukan malah memutuskan silaturahmi. Gagal dech puasa ramadhannya.

Rizki Dasilva

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post