Rizki Dasilva S.Pd.I MA

Nama : RIZKI DASILVA, S.Pd.I, MA, Lahir : Juli Cot Mesjid, Tanggal 03 November 1987, Alamat : Jln Bireuen Takengon Juli Km 2,5 Desa Juli Seutuy,&n...

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita Kawankan Abi?

Kita Kawankan Abi?

Dunia anak-anak jauh berbeda, dengan dunia orang dewasa. Mereka punya dunia sendiri yang penuh imajinasi dan fantasi. Logika orang dewasa juga tidak sama. Mereka butuh ayah, ibu yang mengerti dunianya. Memahami perasaannya juga mengasihi dirinya. Mereka sangat bahagia saat kita bisa jadi kawan mereka. Iya, seperti kawan bermainnya.

Ayah atau Abi yang baik itu bisa menjadi kuda, bisa menjadi lawan jurus, bisa jadi pendongeng, bisa menjadi aktor film kartun, bisa jadi moster lucu dan sebagainya. Kenapa? Karena memang itu dunianya. Jangan bawa dunia kerja kerumah, apalagi diterapkan tata tertib kantor sama anak-anak. Dia akan menjadi anak yang pendiam, tidak semangat dan ketakutan. Melihat ayah dan ibunya banyak aturan, banyak intruksi dan apalagi teriak-teriak seperti jualan obat di pasar hewan. Resepnya sabar, tawakkal, berdoa dan didik anak dengan Islam.

Banyak ayah yang diluar pendiam dan berwibawa. dirumah bisa jadi kawan anak-anaknya. Bercerita dan bermain bersama. Saya terinspirasi seperti banyak tokoh-tokoh besar dinegara ini, bisa jadi kawan anak-anak. contohnya pak Yusuf kalla saat bermain bersama cucunya.

Saya juga melihat sendiri dan sangat terispirasi ust dokter Athaillah A.Latief saat bermain bersama ke 3 anaknya di rumah yang masih kecil. Beliau bersedia jadi kuda untuk ke 3 anak-anaknya yang masih sekolah dasar. Padahal beliau sangat sibuk sebagai dokter kandungan yang penuh jadwal operasi dan banyak pasien. Belum lagi mengurus Organisasi Muhammadiyah di Bireuen. Pernah beliau ceritakan ke saya. Kalau beliau cukup waktu olahraga saat dirumah bersama anak-anaknya. Tidak perlu olahraga ke lapangan dan sport center diluar.

Anak saya sendiri ata dan ara, sangat takut kalau saya katakan, kita gak kawan lagi ya?. Jadi saat mereka rewel saya selalu katakan itu. Jurus sangat jitu bagi saya, karena mereka takut saya tidak menjadi kawannya lagi. Seperti kawan seusianya. Tapi sisi lain saya bisa memposisikan diri saya sebagai leader bagi mereka. Yang harus dipatuhi dan didengar nasehat. Tapi dengan metode bersahabat. Tentu bagiku bahwa anak-anakku adalah sahabat. Kita kawankan nak?

Rizki Dasilva

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah terima kasih

02 Jan
Balas

Wow, ayah yang luar biasa. Sukses selalu dan barakallahu fiik

02 Jan
Balas

Setuju Pak ,keren tulisannya. Sehat dan sukses selalu

02 Jan
Balas



search

New Post