Sosok Guru Senja Itu Bernama Ade Zulhasni Suhaimi

Sebut saja namanya "senja". Tak banyak yang mengenalnya. Karena guru SDIT Muhammadiyah ini, jarang muncul dimedia sosial. Dia sosok guru muda yang pendiam. Bila senja bicara gaya bahasa khas banget. Seperti nasi padang ada sambal ijo nya.

Senja anak pertama dari tiga bersaudara. Sebagai anak sulung dia sosok yang paling menjunjung tinggi nilai kedisiplinan. Ia pun menurut sosok yang sangat idealis karena semua ingin sempurna. Sebagai seorang kakak senja sosok yang sangat bertanggung jawab dan disegani oleh adik-adiknya. Senja sering berteriak tanpa suara, karena kehidupannya terus dihempas gelombang ujian. Bahagian kalimat ini tertulis dalam Novel "Setia memeluk Senja" adalah menggambarkan sosok penulisnya, Ade Zulhasni. Walaupun tidak persis sama.

Guru penulis Novel ini lahir di mesir bagian peusangan dari desa meuseu. Saat masih ingat saat wawancara tes guru baru di SDIT Muhammadiyah. Ustazah Ade Zulhasni adalah mendapat nilai tertinggi. Iya berhasil meyakinkan saya layak mengajar disekolah tercinta ini.

Ustazah Ade lahir di Aceh 10 April 1995. Sejak kecil bakat menulis sudah terlihat. Dalam profil bukunya, Bukbanyak catatan kecil yang masih tersimpan rapi di kamarnya. Disamping menulis ustazah Ade sudah terbiasa dengan bacaan buku novel tebal. Ia sangat suka membaca. Terutama karya-karya sastra para penulis terkenal di negeri ini.

Saya bersyukur bisa bekerjasama disekolah untuk mendidik anak bangsa. Sosok yang tenang, juga tegas menggambarkan keberhasilannya memimpin kelasnya 3A. Ia wali kelas yang kreatif dalam strategi pembelajaran. Membuat anak-anak ceria dan tidak membosankan. Semoga Allah memberi keberkahan buat senja itu yang bernama Ade Zulhasni.

Semoga tetap semangat dan tidak mudah mengeluh. Saya sering mengkritik ustazah Ade selama di sekolah. Sebenarnya tujuannya saya adalah untuk mendewasakan sosok ustazah ini. Supaya lebih dewasa lagi kedepannya. Keep spirit teman!

Rizki Dasilva