Jangan Tertawa Lagi
Begitu bangganya dirimu menceritakan masa itu
Di jalan berbatu ditemani ilalang setinggi badan memberi kesan indah tiap ia berayun manja dibuai angin yang singgah
Merasa hanya kamu yang tau segalanya bahkan yang akan terjadi selanjutnya
Turut merasa senang saat merasa jiwa itu tulus tanpa pamrih
Bertambah lega saat mendengar semua anggota berkumpul atas dasar ikhlas dan rela
Cukuplah basa basi tak berguna itu
Kata manis mendayu-dayu seolah menguasai seluk beluk tersembunyi di medan terjal nan curam
Jangan tampakkan lebih banyak kebaikan yang pada akhirnya hanya menyisakan kesakitan
Namun herannya tak pernah berubah segala
Tetap saja mereka merasa itu yang seharusnya dikatakan dan berceloteh sepanjang hari
Meski sudah hilang namun dengan mudahnya muncul kembali
Mungkin tak terfikir jika semua telah terbuka secara rahasia tanpa disadari oleh jiwa bersih sesuai anggapan mereka
Sudahlah, tak perlu menjelaskan apapun lagi terlebih sekedar senda gurauan pembuang masa
Maaf jika merasa berbeda
Maaf jika tak akan pernah temukan jawabannya
Upstairs.17Maret2021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi keren
Makasih bunda..
Kereeen puisinya, Bunda. Salam literasi
Trmksih pak. Salam literasi
Puisinya tegas, kalau dalam bahasa Jawa judulnya jadi "Ojo ngguyu meneh". Izin saya follow,Bu. Sesama penggemar karya puisi.
Terimakasih pak. Saya follback ya..