Rizqi Fitriani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sedu sedan kopi sore hari

Sedu sedan kopi sore hari

Sore ini ku seduh secangkir kopi

Sembari melihat tergelincirnya lingkaran kuning yang menimpa cakrawala.

ku lamun kan pertemuan kita tempo hari.

Pada uap uap yang mengepul, bayangmu melayang-layang di atasnya.

Tawamu yang renyah seakan manis, semanis kopi sore ini, walau ku tau bahwa kopi itu pahit .

Kopi ku sore ini ku seduh dua kali,

Sekali untuk obat rindu, sekalinya lagi untuk melupakanmu

Lagi lagi ku termangu. Lamunan ku tertuju pada prinsipku. Yang mencintai satu hati, namun tetap berdiam diri. Ingin sekali ku salah kan waktu, yang menuntunku mengenangmu, meninggalkan jejak, sakit nya hingga bermalam - malam.

kadang kala, dalam sesak hatiku selalu bertanya, masihkah kamu mengingatku ? Atau kamu dalam dekap mesra orang lain. Jika memang begitu, biarkan aku disini mencari arah tujuan hatiku..

Dan saat nya, aku disadarkan waktu, jarak bukanlah belenggu. Jarak adalah cara Tuhan mendewasakan rasa. aku memahami, mengikat tidak melulu harus bergandeng erat. Dan aku melanjutkan perjalanan demi menyelesaikan tanggung jawab..

Andai saja waktu itu ku tau, niatmu hanya ingin singgah, berteduh lalu pergi. Pasti akan ku beri kopi, bukan hati.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah, tulisan indah paparkan rasa di hati yang galau. Suķses selalu dan barakallahu fiik

02 Oct
Balas



search

New Post