RINI NURUL HIDAYATI

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TIRAI HATI

TIRAI HATI

TIRAI HATI

Senyum pagi melekat pada sudut bibir Desy. Betapa rona bahagia terpancar dari wajah manisnya. Ia sangat senang,hari Sabtu ini,ia libur weekend menikmati kebersamaan dengan sang suami dan kedua putri serta satu putranya. Putrinya yang sudah beranjak dewasa menambah juga kedewasaaan Desi dalam menapaki setiap langkah hidupnya. Kini dia memutuskan untuk berhijab, mungkin memang karena kemantapan hatinya dan juga merasa kurang nyaman dengan putri sulungya yang lebih dulu menutup aurat. “Ini kopinya,Mas, silahkan diminum mumpung masih panas” sapa Desy dengan senyum khasnya pada sang suami tercinta. “Taruh situ saja,” jawab sang suami singkat. Desy sangat mencintai suaminya karena suaminya adalah kekasihnya sejak di kampus dulu. Kebersamaan mereka di kampus berlanjut hingga biduk rumah tangga yang sudah berjalan 20 tahun.Sebenarnya suami Desy agak temperamental, namum itu ketika awal pernikahan mereka. Seirimg waktu, kelembutan sang suami mulai tampak. Suaminya memang sosok pria tanggung jawab, pekerja keras dan penyanyang keluarga. Sang suami justru terlihat lebih dekat dengan anak-anaknya daripada dirinya. Sebelum pandemi, ketika hari libur mereka sekeluarga selalu long weekend rekreasi keluarga entah ke Malang, Tulungagung,Trenggalek, Blitar Magetan, Pasuruan dan menginap di hotel yang mereka pilih. Namun, pandemi seprti ini membuat mereka di rumah saja mengisi liburan agar tetap ceria.

Siang itu Anto gerah. Cuaca yang cukup panas, mengantarkan ia ke kamar dan membuka lemari karena ingin ganti baju.Tanpa sengaja ia menjatuhkan tiga lembar foto yang terletak diantara lipatan bajunya. Foto berseragam SMA dengan background pemandangan alam yang cukup indah. Foto itu adalah foto Desy, istrnya, dengan laki-laki yang mungkin temannya. Ketiga foto itu selalu terlihat sosok yang selalu berdekatan dengan Desy. Meskipun dua foto yang lain bersama dengan teman lainnya namun, sosok itu terlihat punya kedekatan lebih pada istrinya. Anto sangat kaget ,dalam hatinya ia berkata, mengapa foto seperti ini masih disimpannya? Apakah ini mantan kekasihnya waktu SMA? Anto gamang. Dadanya berdegup kencang menahan rasa yang berkecamuk. Entah mengapa, setelah melihat foto itu dia meragukan ketulusan istrinya. Dalam benaknya, jika memang istrinya mencintainya dengan tulus, tak mungkin dia menyimpan foto itu. Dia ingin bertanya pada Desy, namun jika hanya perang mulut yang terjadi, kini sudah mulai ia hindari. Akhirnya Anto memendam kekecewaannya sendiri. Tanpa sengaja ia melihat handphone istrinya tergeletak di dekat bantal. Tiba-tiba ia ingin membuka isi HP istrinya itu. Dengan sedikit ragu ia mulai membuka, dan ternyata HP Desy di kunci dengan sandi khusus. Kekecewaan kedua kalinya menghinggapi hati yang mulai hambar. “Mengapa istriku seperti ini, apakah dia tak sebaik yang kukira,mengapa dia tak bisa menjaga rasa yang telah kuserahkan sepenuhnya?” gumam Anto menghela nafas panjangnya.

Sejak saat itu Anto menjadi dingin pada Desy. Sering ia merenung ditempat kerjanya, mengapa ketulusannya selama ini tak sepenuhnya terbalas. Tiba-tiba ia teringat kembali dengan teman SMAnya. Sudah sekian puluh tahun ia menyimpan rapat rasa hatinya pada teman SMAnya itu. Toh dia tak pernah menyampaikan perasannya itu pada siapapun termasuk pada si gadis. Ia hanya mengukir indah namanya pada bingkai hati yang terdalam. Namun entah mengapa, kini rasa itu seolah menyebar ke seluruh nadinya. Anto senyum-senyum sendiri, “Kapan ya, aku bisa ketemu dia, seperti apa dia sekarang?” tuturnya dalam hati. “Mungkinkah ini rasa yang tak mungkin sirna, mungkinkah aku bisa bersama walau sekejap dengannya?” angannya mengembara. “Heh, waktunya “Naik”, jam kerja diajukan karena dokter datang lebih awal!” sapa Haris mengagetkan lamunannya. “O,ya, aku bersiap, makasih ya, Brow, “jawab Anto.Dengan langkah gontai, Anto masuk ruang kerjanya.

BERSAMBUNG…

#RNH# part 1, 30 Januari 2021

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

luar biasa bu...izin follow ya bu

14 Feb
Balas

Trimakasih pak....monggo

17 Feb

kereennn.... semangat terus... salam sukses

31 Jan
Balas

Mks, msh bljr....salm literasi

17 Feb

Wah mantab dan menarik cerpennya bu. Salam sukses dan sehat selalu

13 Feb
Balas

Aamiin.....mks.

17 Feb

Keren ceritanya Bund. . . Masa lalu bisa menjadi kenangan manis, pun bisa menjadi bom yang akan meledak kapan saja. Semoga semua baik-baik saja.Oh, ya Bund. mungkin untuk pemilihan jenis tulisan yang bunda keliru salah, ya. Pentigraf itu Cerpen Tiga Paragraf, yang tak lebih dari 210 kata. sepertinya tulisan Bunda masuk Cerpen, tapi bisa di edit kok Bund. saya pun pernah salah klik. Sukses selalu untuk Bunda Rini.

30 Jan
Balas

MTR swn infoy SGT brmnfaat.

17 Feb

Cerpenya keren bunda. Salam kenal dan salam literasi

02 Feb
Balas

Salm kenal. slm literasi...Terimaksh.

17 Feb

Setelah membaca cerpennya Bu Rini jadi teringat masa lampauKeren

30 Jan
Balas

Flash back bu

30 Jan

Keren, Bu Rini. Biar lbh keren lagi, gak usah bersambung. Tambah i sj dengan ending yg nggantung yg di luar dugaan kami, para pembaca. Pasti akan muncul rasa gregetan heee.... SEMANGAT!!!

30 Jan
Balas

Rencana gitu...he..he..Bri ruang pembaca untuk berselancar sesuai persepsi dan apresiasi mereka.

30 Jan

O.ya.,mks Bu masukannya. Mklum pemula.

30 Jan
Balas



search

New Post