Robby Kadar Sholihat

Guru IPA SMPN 2 Kedungjati Kabupaten Grobogan Jawa Tengah...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berprestasilah dengan Caramu Sendiri!

Berprestasilah dengan Caramu Sendiri!

Tergelitik saya dengan sebuah komentar untuk sebuah status dalam salah satu media sosial. "semakin jauh tertinggal diriku ini....". Sekilas tak ada yang salah dengan komentar ini, apalagi didahului dengan pengakuan merasa terinspirasi dengan pencapaian temannya.

Namun, kalimat tersebut apabila dicermati lebih dalam. Hal itu justru bisa jadi kalimat rasa rendah diri yang tak disadari. Niat hati ingin memuji, tapi malah mempengaruhi diri sendiri dengan kata-kata negatif. Terinspirasi! sangat bagus untuk terus meningkatkan kapasitas diri, sehingga mampu berprestasi di bidangnya. Rendah diri! bukanlah solusi ketika menginginkan diri ini lebih baik dari keadaan sekarang.

Sebagai seorang guru, sebenarnya banyak cara untuk meraih prestasi setinggi-tingginya. Tidak harus menggunakan cara orang lain. Terinspirasi bukan berarti harus mengikuti jalan yang sama dengan sang inspirator. Merasa takjub dengan pencapaian seseorang, bukan berarti kita wajib mengambil cara yang sama untuk berprestasi.

Saya mengenal beberapa orang guru yang berprestasi di tingkat nasional secara pribadi. Mereka melakukan percepatan yang luar biasa untuk meningkatkan kompetensi dirinya. Mulai dari mengikuti pelatihan hingga berbagai macam perlombaan bergengsi di bidang pendidikan. Luar biasa! kata yang pantas diberikan pada mereka yang tentu saja mampu menginspirasi guru-guru di Indonesia.

Pertanyaannya apakah kita harus seperti mereka? jika bisa tentu saja bagus. Akan tetapi, untuk meraih hal yang telah dicapai para guru berprestasi ini bukan saja kemampuan yang dibutuhkan. Hal lain yang tak kalah penting adalah kemauan dan kesempatan.

Kebalikan dari para guru berprestasi tadi, saya mengenal satu guru yang apabila akan dikirim pelatihan atau bimbingan teknis susahnya minta ampun. Tapi, dalam cerita lain seorang guru yang semangat sekali mengikuti pelatihan, kemampuan juga bagus, namun sayang kesempatan untuk meniti tangga prestasi minim didapatkan.

Dari sekian juta guru, ambillah seratus ribu guru hebat, berapa yang dapat kesempatan meraih penghargaan atau berapa yang dapat kesempatan untuk mengikuti berbagai pelatihan. Tentu saja tidak banyak. Untuk itu, berprestasilah sesuai kemampuan dan kesempatan yang dimiliki. Bukankah Allah Tuhan yang mahaadil telah memberikan kesempatan kepada kita untuk meraih prestasi sebanyak-banyaknya dengan menitipkan ratusan bahkan ribuan anak didik untuk kita antarkan ke pintu masa depan yang lebih baik. Bukankah prestasi tertinggi seorang guru adalah melihat anak didiknya menjadi insan yang berprestasi dalam hidupnya.

Jadi berprestasilah dengan caramu, caraku, dan cara kita sendiri!

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Pak Robby, termasuk satu dari guru-guru yang "inspiring". You are always one step ahead of your friends. Jempol pokoke!!!

12 Dec
Balas



search

New Post