Hari itu, cukup panas sebenarnya untuk memulai pembelajaran. Bisa dibayangkan, ini adalah jam ke-7 saat ketika rasa lapar dan lelah menjadi satu. Bukan saja saya yang merasakan, tapi hal yang sama juga merasuki anak-anak didik saya. Mereka sejak pagi telah berjibaku menyerap materi pembelajaran yang bermacam-macam. Begitu pula saya, setelah menempuh perjalanan sejauh 70 km-an dan telah membersamai siswa belajar sejak pagi, bukan perkara mudah melewati jam ke-7 dan 8 dengan sisa-sisa tenaga kami semua.

Pertemuan yang lalu, saya masuk di kelas ini pun jam terakhir. Sebuah tantangan tersendiri memang. Empat jam pelajaran bersama kelas ini selalu berada pada jam terakhir. Pertemuan sebelumnya saya mencoba pembelajaran dengan meminta siswa berdiskusi, memecahkan masalah pada lembar kerja yang saya susun, kemudian masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya disertai timbal balik dari kelompok lain. Berjalan sih, tapi membosankan. Kira-kira seperti itulah yang bisa saya simpulkan dari hasil refleksi setelah pembelajaran waktu itu.

Ya, saya harus memutar otak menemukan cara agar pembelajaran menemukan suasana yang baru sesuai dengan materi pembelajaran saat itu. Rencana pembelajaran pertemuan hari ini pun saya rombak total. Tak apalah, sekalian untuk refreshing siswa. Pembelajaran kali ini saya buat menggunakan teknik Team Quiz. Teknik ini sebenarnya varian dari model Team Game Tournament, hanya saja lebih spesifik. Istilahnya sendiri saya temukan dari buku karya Mel Silberman berjudul "Pembelajaran Aktif: 101 Strategi untuk Belajar Secara Aktif". Meski tidak sama persis langkah-langkahnya dengan yang ada di buku, tapi secara garis besar pembelajaran hari itu kita susun seperti kuis di televisi.

Ide pokok pembelajaran hari ini adalah (1) meningkatkan aktivitas belajar siswa, (2) meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun pertanyaan, (3) meningkatkan minat baca siswa, dan (4) meningkatkan hasil belajar siswa.

Langkah pertama dari pembelajaran kali ini adalah, siswa dalam kelompoknya diminta untuk membaca materi pembelajaran yang telah dipersiapkan oleh guru. Kemudian, setiap anggota kelompok harus membuat minimal satu pertanyaan objektif mengenai sub materi yang telah dibagi pada masing-masing kelompok.

Langkah kedua, sesuai undian ada kelompok yang bertindak sebagai tim penanya dan kelompok lainnya sebagai tim peserta kuis. Kelompok yang bertindak sebagai tim penanya harus membagi tugas, ada yang membaca pertanyaan, dan ada yang bertindak sebagai juri. Kelompok peserta kuis nantinya akan berebut untuk menjawab pertanyaan yang diajukan tim penanya. Peran ini dilakukan secara bergantian dengan kelompok lain.

Guru, saat itu bertindak sebagai fasilitator, terkadang menjadi mediator apabila terjadi "perselisihan" antar kelompok. Selain itu guru juga harus siap siaga melakukan konfirmasi mengenai pertanyaan dan jawaban siswa.

Luar biasa asyik pembelajaran saat itu, tak ada rona kejenuhan dari wajah seluruh siswa. Setiap kelompok berusaha menjadi yang terbaik, bahkan siswa yang biasanya "musuhan" dengan buku, hari itu tiba-tiba menjadi kutu buku karena mencari jawaban dari pertanyaan yang diajukan tim penanya.

Apakah pembelajaran hari ini efektif? secara proses ya, karena seluruh siswa terlibat aktif dan seluruh materi pembelajaran berusaha dipelajari oleh seluruh siswa. Namun, secara hasil (nilai akhir) masih harus diuji lagi, karena bagaimana pun satu teknik atau metode tidak bisa berdiri sendiri agar secara efektif dan efisien mencapai hasil yang sesuai dengan yang telah distandarkan.

Meski demikian, ijinkan aku melangkah sesuai keinginan mereka. Meski tak semua keinginan mereka harus aku penuhi.....