Review Buku

MENGEJA RASA CINTA

Oleh: Ruby

Bertahan dalam persembunyian rasa, ternyata sungguh menyisakan lara. Kian hari sekat yang tercipta kian menyiksa. Apa lagi ketika asa yang hendak diraihnya menjadi terjeda dari waktu yang semestinya.

Betapa pun lisan ingin mengunci dari praduga yang memilukan, namun pada akhirnya tragedi yang terselip di ruang ingatan terkuak juga. Pedih dan perih yang telah menerpanya, sungguh tak mudah untuk dilupakan dalam kurun waktu yang sesingkat-singkatnya.

Setiap insan yang terlahir dari rahim ibunya, memang telah membawa garis tangan masing-masing. Tak perlu ditawar atau dinegosiasi lagi. Ada yang bertakdir dengan segala kegembiraan tetapi ada pula yang harus mengenyam derita cukup menguras air mata. Bahkan, ada yang beriringan antara sedih dan gembira atau sebaliknya.

Andini adalah salah satu sosok yang mewakili kisah anak manusia yang harus merelakan jalan hidupnya berbeda dengan teman-teman sebayanya. Dalam kesehariannya, ia termasuk gadis cantik yang periang dan supel dalam bergaul.

Dia baru saja mereguk kebahagiaan karena telah menyelesaikan studinya di SMA. Banyak teman pria yang menyukainya. Aryo Dwi Angga termasuk lelaki playboy di sekolahnya yang juga menaruh rasa suka padanya. Namun, bagi Andini justru tak ingin menanggapinya karena ia lebih fokus untuk belajar demi meraih cita-citanya menjadi seorang dokter.

Tanpa disangka sedikit pun, sebuah peristiwa mengenaskan menimpa dirinya. Suatu malam usai menghadiri pesta perpisahan dengan teman-temannya yang diadakan di sebuah hotel dan dilanjutkan di sebuah kafe membuat dirinya benar-benar trauma.

Bersama Ratu yang menjadi teman dekatnya ia bergegas ingin pulang. Semula Ratu mengajaknya untuk ikut mobil jemputannya tapi karena tak searah, Andin merasa tak enak hati. Lalu dipilihnya untuk naik taksi saja.

Saat menunggu taksi, tiba-tiba sekelebat bayangan laki-laki bertopi dengan kaca mata hitam memaksanya untuk naik ke mobilnya. Andin meronta. Namun, sia-sia saja karena ketika ia berusaha untuk keluar dari mobil dan berlari di kegelapan malam justru lelaki itu membekap mulutnya dengan sapu tangan hingga napasnya terasa sesak. Lalu, Andin pun terkulai.

Saat mentari menerobos celah-celah pepohonan, betapa kagetnya karena pakaian yang dikenakannya sudah berantakan. Apa yang telah terjadi dengannya di malam itu?

Sungguh tak mampu diri ini menarasikan hingga seorang bocah bernama Maura harus terlahir tanpa pengakuan status layaknya permata yang menjadi kebanggaan kedua orang tua. Apalagi kebimbangan Andin untuk menerima kehadiran Mas Reza yang siap menjadi imam dalam hidupnya. Ternyata dia yang setia mendampingi skripsinya hingga akhir tak lain adalah kakak kandung dari lelaki yang telah menghilangkan kebanggaannya selaku perempuan yang tak ingin ternoda.

Betul-betul larut dibuatnya ketika netra ini mengeja kata demi kata novel karya sahabat tercinta Ibu Herlina Indrawaty, S.Pd.M.Pd. Beliau adalah salah satu pengarang yang sehari-hari mengajar di SMP Negeri 2 Tanjung Morawa Deli Serdang, Sumatera Utara.

Yuk, buruan ikut membaca bukunya yang setebal 145 halaman dengan cover manis berjudul "Mengeja Rasa Cinta". Ada pesan moral yang menarik lho di balik konflik yang disuguhkannya.

Alur ceritanya diluncurkan begitu lepas sehingga alirannya terasa sangat deras. Tidak mengherankan jika isinya mudah diikuti dan dipahami. Apa lagi pola tuang dan tata tulisnya terasa sekali menunjukkan kepiawaiannya dalam olah bahasa. Sudah ya, segera pesan saja bukunya untuk menambah referensi bacaan di pojok literasi Anda.

Bilik Senyap, 24-03-2022