Roby Cahyadi

MEMBANGUN KARAKTER ANAK DENGAN KESIBUKAN Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah saw. bersabda: “Di antara tanda sempurnanya Islam seseorang adalah meningga...

Selengkapnya
Navigasi Web
Menjawab Tantangan Zaman
MI. TARBIYATUSSA'ADAH KEMBANGAN UTARA JAKARTA BARAT

Menjawab Tantangan Zaman

Undang-undang No. 20 pasal 1 ayat 1 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) menyatakan bahwa "pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara". Merujuk pada UUSPN tersebut jelaslah bahwa lembaga pendidkan dasar merupakan gerbang awal peserta didik untuk mengenal potensi dirinya. Bukan hanya memperkenalkan potensi diri akan tetapi lebih kepada membentuk potensi diri. Kemampuan untuk membentuk potensi peserta didik mutlak harus dimiliki oleh setiap pendidik, yaitu guru. Aspek potensi tersebut berupa aspek intelektual, sosio-emosional, bahasa, fisik-motorik dan yang terpenting aspek kepribadian.

Dekadensi nilai-nilai moral pada era digital saat ini menjadi perbincangan serius oleh para praktisi pendidikan karena dampak yang ditimbulkannya meresahkan para orangtua. Permasalahan-permasalahn nilai moral yang terjadi menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terutama bagi dunia pendidikan. Disinilah peranan guru diandalkan untuk menghadapi tantangan yang dihadapi oleh generasi bangsa ini. Upaya yang segera dilakukan untuk mengantisifasi dekadensi moral adalah melaui penanaman dan pembinaan kepribadian serta karakter sejak dini, dan ini dimulai pada jenjang pendidikan dasar (SD/MI).

Guru sebagai pengembang kurikulum selanjutnya dituntut untuk mampu secara terampil menghadirkan suasana dan aktivitas pembelajaran yang berorietansi pada penanaman dan pembinaan kepribadian, watak dan karakter. Terjadinya kegagalan pendidikan karakter karena guru hanya berorientasi dan terkonsentrasi pada peningkatan kualitas kompetensi kognitif saja. Tetapi orientasi pembentukan kepribadian, watak dan karakter menjadi terabaikan. Guru bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman dan pembinaan pendidikan karakter sejak usia dini. Efek yang akan terjadi kedepannya apabila salah di dalam memberikan pemahaman dan pembinaan karakter adalah terbentuknya pribadi yang bermasalah di masa remajanya nanti bahkan sampai dewasa kelak. Dengan demikian keberhasilan guru di dalam pembentukan karakter sangat menentukan kesuksesan anak didiknya dalam kehidupan sosialnya.

Menjadi tugas penting dan strategis dari kerjasama antara pihak orangtua dan pihak sekolah untuk mewujudkan anak-anak didik yang bermoral dan bermartabat. Berkualitas sumber daya manusianya dengan akhlak dan ilmu pengetahuan adalah orientasi yang harus direncanakan sebaik-baiknya. Bukan hanya menjadi kajian teoritis saja di dalam setiap pergantian tahun pelajaran akan tetapi menjadi keharusan untuk diterapkan program-program sekolah yang berorientasi pada pembentukan kepribadian, watak dan karakter.

Pergeseran kepribadian yang mengarah pada berbagai perilaku amoral dengan tanda-tandanya yaitu hilangnya rasa malu, tutur kata yang tidak baik, perilaku kasar, bersikap semaunya, rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru, rendahnya rasa tanggung jawab, ketidak jujuran, permusuhan dengan teman, saling membuli. Menjawab tantangan yang dihadapi maka dibutuhkan program-program pengembangan kepribadian (self development) yang berorientasi pada pemahaman, bimbingan, dan pembentukan karakter.

Madrasah Ibtidaiyah Tarbiyatussa’adah yang beralamat di jalan KH. Hasyim Pondok Cabe Kembangan Utara mencoba menjawab tantangan tersebut dengan melahirkan sebuah produk berupa program pembentukan kepribadian melalui buku pengawasan bina prestasi siswa yang isinya memuat:

Laporan sholat lima waktu Literasi gemar membaca Laporan mengaji Iqra dan Al-Qur’an Bakti orangtua Tata tertib dengan point skor Laporan kabar berita harian.

Dalam prakteknya, semua muatan yang terdapat di dalam buku pengawasan harus dijalani dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab serta setiap harinya harus di kontrol dan tanda tangani oleh orangtua murid.

Program pembentukan kepribadian selain dengan buku pengawasan MI. Tarbiyatussa’adah juga membuat program unggulan lainnya yang terstruktur dan sistematis, diantaranya adalah:

Ekstra Akademik BTA Hafalan Surat Pendek/Juz’ama Hafalan Do’a harian Hafalan Asmaul Husna Home Visiting Jum’at Gembira Sholat Dhuha Sholat Fardhu Berjamaah Makan Siang bersama Paguyuban Kelas FLA Eksplorasi Budaya Madrasah Budaya Baca

Demikian program-program pembentukan dan pengembangan kepribadian untuk menjawab tantangan permasalahan karakter yang dihadapi. Seiring berjalannya program-program tersebut mulai terlihat hasil yang menggembirakan. Bermunculan beragam opini dan asumsi ataupun tanggapan positif dari para orangtua yang telah mereka rasakan dan lihat keberhasilannya dalam membawa perubahan kepribadian putra putri nya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post