Paijo langsung menepi dan menghentikan taksi yang dikendarainya ketika seorang penumpang melambaikan tangan memintanya berhenti. Kemudian seorang perempuan muda yang sedang hamil besar itu naik ke dalam mobil taksinya dan meminta diantar ke rumah sakit. Dalam perjalanan, wanita itu terlihat mengeluh kesakitan tanda akan melahirkan. Paijo segera mempercepat laju kendaraannya agar segera sampai ke rumah sakit yang dituju.

Sesampai di rumah sakit wanita itu sudah terkulai lemas, sehingga Paijo berinisiatif untuk memapahnya hingga di ruang persalinan. Hampir satu jam Paijo rela menunggu menunggu, karena wanita tersebut belum memberi ongkos taksinya. Tak lama kemudian, dokter yang menangani proses kelahiran itu keluar dan menyampaikan ucapan selamat. Paijo mengatakan bahwa dirinya bukan ayah dari bayi itu, tapi perempuan itu bersikukuh bahwa Paijo adalah ayah dari bayinya.

Untuk membuktikan kebenarannya, Paijo rela ditahan sementara guna menjalani test DNA. Berdasarkan hasil test DNA, dokter menyimpulkan bahwa Paijo bukan ayah bayi tersebut dan menyatakan bahwa Paijo adalah lelaki mandul. Akhirnya Paijo diijinkan pulang dengan perasaan lega. Namun dalam perjalanan pulang Paijo baru berpikir, “Loh, kalau begitu anak yang di rumah anak siapa.”