Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas 1965 Setamat SMA melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia program studi Ilmu Biologi Medis

Selengkapnya
Navigasi Web
Filosofi Naik Tangga

Filosofi Naik Tangga

#tagur2021-447

#tagur2022-263

Setiap orang tahu, bahkan mungkin pernah naik tangga. Tangga adalah sebuah alat atau sarana yang mempunyai undak-undak (trap), berfungsi sebagai jalan untuk naik dan turun. Dalam sebuah bangunan bertingkat, tangga berfungsi sebagi penghubung antara satu lantai dengan lantai di atas atau bawahnya.

Di sisi lain, tangga juga berfungsi sebagai alat untuk mencapai posisi yang lebih tinggi. Terkait hal itu maka, tangga merupakan alat bantu bagi manusia untuk mencapai puncak tertinggi yang diinginkan. Demikian juga dalam perjalanan karir, seseorang harus mampu menapaki anak tangga untuk bisa meraih sukses.

Disadari atau tidak, seseorang yang sedang menaiki tangga sebenarnya telah berlaku tidak adil dan zolim. Mengapa demikian? Karena ketika seseorang naik tangga, ibunya dipegang, sedangkan anaknya diinjak. Hehe... maksudnya ibu tangga dan anak tangga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Bisa aja, Pak. Meraih sukses memang banyak pengorbanan sampe anak diinjek2 hihi.... Smg sehat dan bahagia selalu, Pak

20 Sep
Balas

Hehe...Iya bu Erna, tks

23 Sep

Mantab Pak Rochadi

21 Sep
Balas

Tks Pak Syaihu

23 Sep

Hehe... Tidak etis ya Pak Rochadi, mantap ulasannya, salam sukses

20 Sep
Balas

Hehe... tsk Bu Zuyyinah

23 Sep

Ulasan yang menarik pak Rochadi Arif Purnawan, bikin senyum sendiri he...he... Semoga sukses selalu

21 Sep
Balas

Tks Bu sri Rahayu

23 Sep

Hahaha. Adil dong pak. Kan memang bgtu cara pakainya...tp lumayan membuat tertawa jg pak.

20 Sep
Balas

Hehe... ya Bu Siska. Tks

23 Sep

ibunya dua dan anaknya banyak. Mantul Pak Rochadi.

20 Sep
Balas

Hehe.... betul Utadz

23 Sep

Kalau ibu dan anaknya dipegang, naiknya bagaimana doong ... hehe... Salam sukses selalu, Bapak.

20 Sep
Balas

Ya jga ya Bu Cicik. Tks

23 Sep

Nalarnya tak logis Pak. Itu mungkin opini saja.

20 Sep
Balas

Hahahaha keren twitsnya . Sukses selalu sahabat Mari SKSS

21 Sep
Balas

Tks Pak Sultan

23 Sep

Ibu memang harus dimuliakan, Pak. Keren, boleh juga opini untuk hiburan. Salam literasi

20 Sep
Balas

Tks Pak Isak

23 Sep

Itulah yang namanya pengorbanan, keren Pak Rochadi, salam sehat dan sukses selalu

20 Sep
Balas

Tks Bu Dewi S

23 Sep

Hahaha...mantap dan keren sekali ulasannya. Salam sehat dan sukses selalu pak Rochadi

20 Sep
Balas

Tks Pak Sudiwanto

23 Sep

Ulasannya bikin senyum juga Pak Arif. Salam literasi.

20 Sep
Balas

Hehe... tks Bu Umi

23 Sep

He..he..bisa saja pak Rochadi. Keren ulasannya. Semoga sehat selalu Pak.

20 Sep
Balas

Aamiin, tks Bu Nanik

23 Sep



search

New Post