Rochadi Arif Purnawan

Lahir di Banyumas, 1965. Setamat SMA, melanjutkan kuliah di IKIP Jakarta. Pendidikan S2 di selesaikan di Universitas Indonesia, program studi Ilmu Biologi Medis...

Selengkapnya
Navigasi Web
Sengkuni Dan Karma Politik Tirani-4

Sengkuni Dan Karma Politik Tirani-4

#tagur2021-293

#tagur2022-107

"Indraprasta hanya bisa direbut dengan perang. Kalau memang Pandawa berjiwa kesatria tidak perlu berolah kata!" Tantang Sengkuni kepada Kresna. Sengkuni sangat yakin bahwa Kresna tidak mungkin berani berbuat apa-apa karena di sana ada Bhisma dan Durna yang sakti mandraguna. Bahkan Sengkuni mengerahkan seluruh Kurawa yang berjumlah 100 orang untuk meringkus Kresna.

Akibat perlakuan tersebut, Kresna menjadi marah dan tidak bisa mengendalikan dirinya. Dia ber-Triwikrama menjadi raksasa yang besarnya tidak terkira. Semua sata Kurawa yang memegangi tubuh Kresna terlempar dan lari kalang kabut. Untung kemarahan Kresna bisa diredam oleh Bhisma dan Drestarata, sehingga kembali kepada wujud semula. Akhirnya kresna pun kembali ke Wirata dimana para Pandawa bermukim.

Perang Baratayudha tidak terelakan lagi, Sengkuni sangat yakin bahwa Kurawa akan menang melawan Pandawa karena memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak. Terlebih ada Bhisma, Durna dan Adipati Karna yang membela Hastinapura. Selain itu, berkat muslihatnya Sengkuni berhasil membuat perjanjian yang mengikat, bahwa Kresna tidak boleh ikut berperang, tapi hanya boleh sebagai penasehat Pandawa. Sengkuni sengaja membuat perjanjian tersebut karena merasa takut saat menyaksikan kesaktian Kresna ber-Triwikrama.

Semua persiapan perang dilakukan oleh kedua belah pihak. Mereka mendirikan tenda-tenda sebagai basecamp di sekitar dataran Kurusetra yang telah ditentukan sebagai arena perang Baratayudha.

Awal peperangan Kurawa memang berada di atas angin, namun berkat kecerdikan Kresna yang mengetahui kelemahan semua senopati andalan Kurawa, akhirnya mereka bisa dihabisi satu persatu. Mereka adalah: Resmi Bhisma yang konon katanya tidak bisa mati kecuali atas keinginannya sendiri. Begawan Durna yang notabene gurunya para Pandawa dengan kesaktian luar biasa. Adipati Karna yang merupakan senopati pilih tanding. Bahkan Prabu Salya dan pasukannya juga habis dalam perang Baratyudha.

Satu-satunya Kurawa yang masih hidup saat itu adalah Duryudana yaitu anak tertua keluarga Kurawa yang menjadi raja Hastinapura beserta patih Sengkuni. Melihat kenyataan ini, hati Duryudana mulai ciut dan menyalahkan Sangkuni.

“Semua ini terjadi karena ulah Paman Sengkuni, yang menghasut para Kurawa agar memusuhi para kadang Pandawa.” Ujar Duryudana

“O ala Ngger, semua yang Paman lakukan adalah untuk menggayuh kamukten anak-anakku para Kurawa. La kok cuma segitu penggalih Ingkang Sinuwun.” Ucap Sengkuni.

“Tapi apa artinya kalau ternyata anak dan para kadang Kurawa habis. Sementara Paman hanya enek-enak lenggah tanpa berbuat apa-apa?” ucap Duryudana dengan nada tinggi.

“Baiklah, Sengkuni berani berbuat berarti berani bertanggung jawab. Silakan Ingkang Sinuwun lenggah sekeco. Pun Paman yang bakal madeg senopati.” Ujar Sengkuni.

Merasa terpojok, akhirnya Sengkuni maju dalam peperangan, dia merasa yakin dan percaya diri karena sudah memiliki kekebalan berkat minyak (lenga tala). Dengan mengerahkan sisa pasukan yang masih ada, Sengkuni maju dalam medan peperangan. Benar juga, semua senjata yang dihunjamkan ke tubuhnya oleh pasukan Pandawa, tidak satu pun yang mampu menggores kulitnya. Hal ini membuat pasukan Pandawa mulai panik dan berlari mundur.

Namun sayang kelemahannya diketahui oleh Kresna, lalu rahasia itu diberitahukan kepada Bima. Akhirnya Bima berhasil menangkap Sengkuni, lalu kuku Pancanaka yang kanan dimasukkan ke dalam mulut Sengkuni, sedangkan yang kiri ke duburnya. Yah. bagian tubuh itulah yang tidak terkena lenga tala sehingga tidak kebal. Sengkuni pun mati dalam peperangan dengan kondisi mengenaskan. Mulutnya dirobek, dan tubuhnya dikuliti oleh Bima.

Pertanyaannya, mengapa Bima yang notabene seorang kesatria bisa bertindak biadab seperti itu? Semua karena KARMA yang harus ditanggung Sengkuni. Bima hanya menjadi perantara atas sumpah Dewi Kunti dan Begawan Abiyasa terhadap Sengkuni. Dewi Kunti adalah sosok wanita yang mewakili kaum ibu, yang seharusnya dihormati. Sedang Begawan Abiyasa adalah sosok yang mewakili tokoh agama atau ulama, yang menjadi panutan umatnya. Maka tidaklah heran ketika mereka teraniaya, apa yang diucapkan menjadi doa yang makbul.

Satu hal yang perlu dicatat, ulah Sengkuni membuat namanya dihubungkan dengan keculasan, tipu muslihat, hoaks, akal bulus dan semua citra negatif. Walaupun dia bukan pemegang kekuasaan, namun berkat kelihaiannya dia bisa mengendalikan kekuasaan. Sengkuni melakukan itu karena rasa dendam dan benci yang terus dipupuk dalam hatinya. Sengkuni bisa jadi seorang tokoh, namun bisa juga sebuah perumpamaan karakater manusia, dimana setiap manusia mempunyai sifat Sengkuni dalam dirinya.

Mulut yang dirobek adalah simbol untuk menghentikan semua ucapan yang mengandung fitnah, hoaks dan provokasi untuk mengadu domba. Tubuh yang dikuliti memberi makna, bahwa semua kejahatan dan perlakuan buruk yang selama ini tertutupi menjadi terbuka dan terlihat jelas.

Selesai

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren ceritanya. Sy br paham tokoh Sengkuni dg membaca kisah ini. Selamat menjalankan puasa

17 Apr
Balas

Tks Bu Karyani,

17 Apr

Mantap ulasannya pak dalang, benar-benar ngudal piwulang, selanjutnya lakon satu persatu ya pak, hehe ... ditunggu, salam sukses selalu

17 Apr
Balas

Tks Bu Rndang

17 Apr

Jadi tertuju pada si AA yang teraniaya penuh nestapa... Luar biasa penggambaran dan penisbatan kisah Bharatyudha-nya, Pak.

17 Apr
Balas

Tks Pak Ma'arif.

17 Apr

Sengkuni membuat dua saudara berperang, negara hancur. Adakah Sengkuni di Indonesia? Banyaj kayaknya Hehe.... Kisah yang menarik, Pak.

17 Apr
Balas

Mantap ulasannya keren banget

17 Apr
Balas

Tks bu Rismalasari

17 Apr

Luarrr biasyaaa te o pe. Keren. Selamat berlibur bersama keluarga.

17 Apr
Balas

Tks BU Sulastri

17 Apr

Luar biasa. Semoga Sangkuni xaman ini bertobat

17 Apr
Balas

Tk Bu Erni Wati

17 Apr

Mantap pokoke mas, lanjutkan. Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan bersama keluarga tercinta. Terima kasih telah setia mengunjungi sriyonospd.gurusiana.id untuk SKSS dan berbagi kebaikan.

17 Apr
Balas

Tks Pak Sri

17 Apr

super keren, ulasan yang bermakna dan menggambarkan keadaan nyata....super...salam literasi

17 Apr
Balas

Tks Bu sri Rahayu

17 Apr

keren sekali ceritanya pak, sukses selalu ya

17 Apr
Balas

Tks Bu Evi

17 Apr

Selalu keren.

17 Apr
Balas

Kisah yang sangat menarik pak Rochadi Arif Purnawan, tokoh Sengkuni selalu ada hingga kini. Selamat menunaikan ibadah puasa bersama keluarga tercinta

17 Apr
Balas

Tks bu Sri Rahayu

17 Apr

Kisah yang sangat menarik pak Rochadi Arif Purnawan, tokoh Sengkuni selalu ada hingga kini. Selamat menunaikan ibadah puasa bersama keluarga tercinta

17 Apr
Balas

jika bau harum tentu tercium mewangi namun kejahatan tertutupi suatu saat ketahuan ya Pak

17 Apr
Balas

Betu bu Andi

17 Apr

Sungguh luarrr biasa unt cermin hdp.kt p Rochadi. Trmksh sdh berbagi. Sht sllu

17 Apr
Balas

Tks bu siska

17 Apr

Subhanallah, pepeling untuk kita semua, bahwa iri, cemburu dan kecewa ternyata lebih buta dari cinta dan dapat menyesatkan manusia, semoga kita dijauhkan dari penyakit hati yang membawa petaka, aamiin. Salam sehat dan bahagia bersama keluarga tercinta, bapak

17 Apr
Balas

Tks bu Anita

17 Apr

Kisah Mahabarata banyak memberi makna kehidupan. Saya suka banget dengan kisah ini. Siip ulasannya. Salam sehat dan sukses selalu,Bapak.

17 Apr
Balas

Tks Bu Cicik

17 Apr

Selalu tampil dengan ulasan yang menarik, sukses selalu pak.

18 Apr
Balas

Kisah yang sangat menawan. Keren banget Pak. Sukses selalu buat Bapak.

17 Apr
Balas

Tks Bu Samsimar

17 Apr

Keren Pak. Ending kalimatnya sarat pesan moral. Salam sehat dan sukses selalu.

17 Apr
Balas

Tks Bu Anni

17 Apr

Luar biasa kisahnya. Sukses selalu sahabat

17 Apr
Balas

Tks Pak Sultan

17 Apr

Keren pakde ceritanya

17 Apr
Balas

Keren sekali tayangannya, mantap, sehat dan sukses selalu Pak Rochadi

17 Apr
Balas

Tks Bu Yelli

17 Apr

Sengkuni tokoh cerita yang menarik dan inspiratif salam sukses bapak

17 Apr
Balas

Tks Bu Lia

17 Apr

kren pak ulasannya, ternyata masih terkajadi sampai sekarang, salam sehat selalu pak

17 Apr
Balas

Betul Bu Demaria

17 Apr

mantap keren cadas...kisah keren menewen, dengan diksi yang luwar biyasahhh... salam literasi sehat sukses selalu Pak Rochadi Arif Purnawan bersama keluarga tercinta, selamat menunaikan ibadah puasa

17 Apr
Balas

Aamiin, tks Pak Sugiharto

17 Apr

Keren sekali. Banyak hikmah di dalamnya. Sukses selalu Bapak

17 Apr
Balas

Tks Bu Dewi

17 Apr

Cerita yang keren, semoga selalu sehat dan sukses.

17 Apr
Balas

Aamiin, tks Bu Anita

17 Apr

Keren sekali. Banyak hikmah di dalamnya. Sukses selalu pak Rochadi..

17 Apr
Balas

Tks Bu Eva

17 Apr

Kisah pewayangan yang bisa diambil senagai pelajaran untuk kehidupan yang nyata. Salam sehat dan sukses selalu Pak Arif.

17 Apr
Balas

Tks bu Umi

17 Apr

Keren dan sangat inspiratif tulisannya. Sengkuni telah mendapatkan karmanya. Siapa menanam dia yang akan menuai. Salam sehat dan sukses selalu Pak Rochadi.

17 Apr
Balas

Tks Bu Nanik

17 Apr

Ulasan yang keren menewen pak Rochadi, semoga sukses dan sehat selalu bersama keluarga tercinta

17 Apr
Balas

Aamiin, tks Bu

17 Apr

Sengkuni hadir selalu kereeen dan mantap, semoga sehat dan sukses selalu pak

17 Apr
Balas

Tks Bu Bahirni

17 Apr



search

New Post