Rochani Handayani

Menjadi guru adalah cita-cita sejak kecil. Berharap dapat memberikan inspirasi bagi tunas-tunas muda harapan bangsa. Agar mereka dapat mengembangkan segenap pot...

Selengkapnya
Navigasi Web
Berbisnis di Saat Krisis, Berani?
Impactful writing sekaligus menjadi tantangan menulis hari ke-21

Berbisnis di Saat Krisis, Berani?

Siapa sangka Pandemi akan melanda dunia? Mengguncang perekonomian setiap bangsa tanpa memandang status negara, miskin atau kaya. Memaksa perubahan di berbagai aspek kehidupan kita. Tak memberi pilihan suka atau tidak.

Ekonomi menjadi sektor yang paling terpengaruh Pandemi Covid 19 ini. Kenapa? Ya karena inilah sektor yang menyangkut keberlangsungan hidup. Berkaitan dengan perut, kebutuhan dasar setiap mahluk. 

Pandemi benar-benar menjadi tragedi yang menghantam para pebisnis. Omset yang anjlok secara drastis, membuat bisnis dalam kondisi kritis. Ibarat pasien sakit yang butuh penanganan dokter karena kondisi kritis akibat vonis sakit yang kronis. Hiks, sungguh miris! 

Di tengah kondisi seperti ini, adakah yang berani untuk merintis bisnis? Waduh, pastinya diperlukan pertimbangan yang sangat matang sebelum memulainya. Pasalnya, oang-orang gulung tikar, gagal lantaran krisis sedangkan kita berencana untuk memulai bisnis? Hello? 

Yang jelas, kita harus cerdas. Punya rencana strategis yang telah melalui pemikiran logis. Kata Henry Ford, "Saat gagal, kamu hanya perlu memulai lagi dengan cara yang lebih cerdas". Lalu seperti apa cara cerdas itu sehingga mampu membuat kita jadi berani?

Berikut ini ada 8 hal yang mungkin bisa membuatmu berani mengambil keputusan berbisnis di masa kritis:

#1 Pelajari hal yang membuat bisnis dapat bertahan di tengah krisis.

Bisa cari info dari Mbah Google, bisnis apa saja yang tetap mampu bertahan di masa krisis. Kamu bisa coba pelajari salah satunya. Seperti dilansir folderbisnis.com, setidaknya ada 8 bidang bisnis yang mampu bertahan di masa krisis ini. Di antaranya bidang kuliner, bahan kebutuhan pokok (sembako), kesehatan, bengkel kendaraan bermotor, jasa pembayaran online, industri komputer, kecantikan, dan jasa angkutan.

#2 Cari tahu apa yang dibutuhkan masyarakat tanpa mengenal masa krisis.

Makanan dan minuman misalkan. Siapa tak butuh makan dan minum? Apapun akan dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan tersebut. Meski susah bagaimanapun orang akan cari itu. Karenanya kamu bisa coba memulai bisnis ini. Mulai dengan modal yang kecil dulu. Sambil pelan-pelan kembangkan usahamu. Bukankah setiap orang memulai segala sesuatu dari yang kecil dulu? 

#3 Laksanakan protokol kesehatan.

Wajar jika di masa Pandemi ini, masyarakat jadi lebih peduli pada kebersihan. Punya kekhawatiran dan prasangka buruk terhadap orang lain di sekitarnya, membuat kita berhati-hati. Setidaknya, kekhawatiran tersebut dapat diminimalisir dengan penerapan protokol kesehatan sebaik mungkin. yang utama adalah mencuci tangan, menggunakan masker wajah,  menjaga jarak, dan melakukan pengecekan suhu tubuh.

#4 Minimalisir kontak fisik. Baik dalam hal penyajian, pengiriman, ataupun pembayaran.

Bisa dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Lakukan pemesanan atau pembayaran secara online atau manfaatkan sistem perbankan untuk kedua hal tersebut. 

#5 Pelajari teknologi.  

Teknologi hadir untuk memberikan kemudahan. Kemudahan berkomunikasi dan bertransaksi. Jika kita tak tahu cara menggunakan teknologi atau menjalankan sebuah aplikasi, pastinya kita akan tertinggal jauh di belakang. Terpuruk tak dimuliakan. 

#6 Banyak-banyak cari tahu.

Informasi tersedia begitu mudah dan luas tanpa batas. Ada banyak tips dan strategi yang bisa kamu tiru dan terapkan dalam hidupmu. Di antara sekian banyak informasi, pasti ada yang kan membantumu. Jadi jangan malas mencari tahu.

#7 imbangi dengan bersedekah.

Jangan takut bersedekah, lalu hartamu berkurang. Yakinlah bahwa sedekah akan  mendatangkan rizki, menghilangkan kesusahan, dan membawa keberkahan.

#8 Tawakal kepada Allah yang memiliki kekayaan dan kekuasaan.

Berusahalah dengan sungguh-sungguh. Setelah itu berdoalah kepada Tuhanmu. Dan berserah dirilah sesudah itu. Percaya, Allah tak kan membiarkanmu. 

Bagaimana? Kira-kira berani berbisnis di masa kritis? Cobalah, agar tak penasaran. Rencanakan, jalankan, lalu biarkan tangan Tuhan bekerja membantumu. Semangat dan sukses ya! 

 

Rcnani

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Subhanallah Sumangat Bu....

16 Jun
Balas

Terima kasih Ibu...

16 Jun

sudah baca Teh Rc... jadi paham kenapa di suruh baca tulisan ini sama teteh.kudu berani ambil resiko utk membuat perubahan kemudian ikhtiarkan lalu serahkan hasilnya agar tangan TUHAN yang bekerja.tulisan yang apik, tersetruktur, sistematis dan ringan mudah terserap.semangaaat lagi teteh selalu membuat karya-karya.

08 Jul
Balas



search

New Post