Rochani Handayani

Menjadi guru adalah cita-cita sejak kecil. Berharap dapat memberikan inspirasi bagi tunas-tunas muda harapan bangsa. Agar mereka dapat mengembangkan segenap pot...

Selengkapnya
Navigasi Web
Ketika Dirimu tak Mudah Melupakan
Tantangan Menulis

Ketika Dirimu tak Mudah Melupakan

Kita semua mungkin pernah mengalami kejadian buruk yang tak menyenangkan, menyedihkan, atau menakutkan. Lalu kejadian tersebut sulit untuk dilupakan. Melekat kuat dalam ingatan. Meninggalkan rasa tak nyaman ataupun kekhawatiran kalau-kalau akan kembali terulang.

Ada yang mudah saja melupakan, seolah tak terjadi apa-apa, dan semua baik-baik saja. Tapi banyak yang tetap mengingat hingga beberapa waktu lamanya. Menyisakan traumatis mendalam yang sulit disembuhkan. Butuh waktu, dan bahkan pertolongan.

Aku salah satu yang tak mudah melupakan kejadian buruk yang pernah terjadi. Entahlah, setiap hal buruk itu seperti hantu yang mengikuti. Membuat cemas setengah mati dan memberi sensasi rasa yang tak kumengerti. Ketakutan yang sulit diobati. Perlu waktu yang lama sekali.

Salah satunya adalah ketakutanku pada rumah sakit. Koq bisa? Ya, meskipun kini tak lagi, tapi puluhan tahun rasa takut itu menghinggapi, tak mau pergi. Setiap kali melihat rumah sakit pasti sekujur tubuh gemetar dan lemas lunglai. Mengapa?

Tentu saja ini tidak datang tiba-tiba. Ada sebab yang mendahuluinya. Dimulai waktu kecil dulu, ketika aku berumur 5 tahun. Ibu mengajakku untuk menjenguk teman ayah yang sedang dirawat di rumah sakit PMI Bogor bersama teman-teman ibu dari Persit Kartika Candra Kirana. Katanya teman ayah itu kecelakaan lalulintas.

Maka berangkatlah kami menuju rumah sakit. Entah bagaimana ceritanya, kami semua masuk melalui pintu belakang. Melalui kamar jenazah! Lalu masuk ruang perawatan yang pasiennya rata-rata dalam kondisi sekarat dan menggelepar kesakitan. Darah bercucuran dari balutan perban, dan teriakan menceracau tidak sadar, membuatku menangis ketakutan. Ibu dan teman-temannya ikut panik hingga berusaha untuk sesegera mungkin meninggalkan ruangan itu.

Kami sampai di ruang selanjutnya. Sepertinya ruangan untuk para pasien yang lukanya level sedang. Hingga akhirnya kami sampai di ruang perawatan teman ayah yang akan dijenguk itu. Kondisinya tidak terlalu buruk. Kakinya dibalut perban. tapi tak ada darah di sana. Membuatku sedikit lega. Tak lama, kami pun pamit pulang.

Malam harinya, aku tak bisa tidur. Suara teriakan para pasien di ruang perawatan seperti diputar ulang di kamarku. Di langit dan dinding-dinding kamar, tampak darah bercucuran. Susah payah kucoba pejamkan mata. Sungguh perjuangan hingga akhirnya aku benar-benar tertidur.

Tak hanya itu, aku jadi takut sekali mendengar kata sakit, dokter, darah, dan semua yang berhubungan dengan rumah sakit. Pernah suatu kali paman dan bibiku mengatakan kalau aku besar nanti akan jadi dokter karena aku pintar. Aku malah menangis sambil berteriak "Aku ga mau jadi dokter!". Bayangkan, sampai sebegitunya kan?

Positifnya aku jadi engga pernah sakit atau berusaha untuk tidak sakit. jika aku mulai merasa tak enak badan, segera aku berlari-lari atau melakukan aktivitas apa saja untuk meyakinkan diriku sendiri, kalau aku baik-baik saja. Kalau aku sehat wal afiat.

Hal ini bertahan sampai aku lulus kuliah dan bekerja. Ada kejadian yang memaksaku untuk melawan rasa takutku. Ibu sakit dan dirawat. Aku harus menemani ibu. Tak mungkin kubiarkan sendiri. Jadi sekuat mungkin kuhalau rasa cemas dan takutku demi ibu. Dan ya, perlahan aku bisa menaklukkannya!Memang belum sepenuhnya hilang. Tapi aku tak berhenti berusaha. Coba memotivasi diriku sendiri. Aku yakin, aku pasti bisa!

Untuk teman-teman yang juga pernah mengalami hal yang sama denganku, berikut ada beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan. Sepertinya bisa membantu. Kalau dulu aku sudah tahu, mungkin tak butuh waktu selama itu menghalau hal-hal buruk yang menghantui pikiranku. Apa saja tipsnya?

#Bicara pada diri sendiri#

Seolah berdialog, coba yakinkan diri sendiri kalau itu hanya perasaan dan pikranku saja. Sebenarnya tidak ada apa-apa. Kalau aku berpikir takut, maka aku akan takut. Begitupun sebaliknya. "You are what you think!"

#Membaca buku-buku motivasi#

Membaca buku motivasi atau pesan-pesan inspiratif dapat membantu kita memiliki pikiran yang positif. Hal ini penting sekali. Karena segala sesuatu hadir dari pikiran kita sendiri.

#Bicara pada orang lain#

Kita bisa berbagi cerita kepada orang lain yang kita percaya, atau yang kita yakini dapat membantu menentramkan. Bisa kepada orang tua, kakak, adik, saudara, atau sahabat. Dengan bercerita, beban kita akan terbagi. Dan bisa jadi, orang lain mungkin bisa membantu mencarikan solusi yang terbaik.

#Menuliskan pengalaman buruk yang terjadi#

"Writing is healing". Menulis itu menyembuhkan. Ketika kita mengalami hal buruk, rasanya tentu tidak nyaman. Menuliskannya, merupakan sebuah terapi tersendiri. Setiap kalimat yang dituliskan seperti melepas satu persatu rasa yang tak nyaman itu.

#Membaca Alquran#

Kata Allah, Alquran itu adalah obat dan juga rahmat. Membaca Alquran akan memberikan ketenangan. mengobati perasaan yang tak nyaman.

#Berdoa kepada Allah#

"Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan" adalah ayat yang selalu kita baca saat sholat. Potongan ayat dalam surat Alfatiha. Ya, apapun persoalannya, kita punya Allah tempat meminta. Jadi, mengapa tidak datang kepada-Nya, meminta pertolongan.

Jadi, jika ada yang mungkin pernah mengalami hal seperti yang saya alamii, semoga tulisan ini dapat membantu ya.

Rcnani

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post